Mohon tunggu...
Takas T.P Sitanggang
Takas T.P Sitanggang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mantan Jurnalist. Masih Usahawan

Menulis adalah rasa syukurku kepada Sang Pencipta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Mencintai Toilet

17 Desember 2019   14:53 Diperbarui: 17 Desember 2019   22:31 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Edo, di kursinya, mengernyit, perutnya kontan mual membayangkan pernikahan bernuansa toilet. Apa jadinya nanti para tamu undangannya yang kebanyakan para konglomerat? Mereka bakal makan dan minum sementara benda tempat orang biasa buang taik, ada di dekat mereka?

"Ngawur!" Pekik Edo. Tanpa sadar meja digebraknya.

Tuti tercekat.

Semua pengunjung melihat.

Makan malam itu berakhir dengan perasaan yang berantakan. Dan kencan kali itu disudahi tanpa peluk cium sebagaimana biasanya. Dan angin menjadi lebih dingin.

***

"Aku mau tanya sekali lagi padamu, apa kau serius dengan konsep pernikahanmu itu?" tanya Edo di telpon sesampainya dia di rumah dan tak bisa tidur.

"Aku serius."

"Terus terang aku tidak setuju. Apa kau tidak bisa merubahnya?"

"Apa kau tidak bisa menerimanya?"

Edo terdiam. Sunyi. Tuti menunggu jawaban. Suara hujan meningkahi kebisuan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun