Mohon tunggu...
Syukra (kaka) Alhamda
Syukra (kaka) Alhamda Mohon Tunggu... Freelancer - Photographer

Penikmat Ketetapan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Syirik Sebagai Kontradiksi dalam Pengimanan Tauhid

20 November 2021   09:01 Diperbarui: 20 November 2021   09:16 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Dijelaskan juga dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hatim no. 229 dalam At-Tafsir. Disempurnakan oleh Syaikh Al-Albani, "Syirik kecil merupakan tandingan, syirik kecil lebih buram daripada semut kecil di atas batu hitam di malam yang gelap. Ia adalah ujaran: demi Allah SWT dan demi jiwamu dan demi jiwaku, wahai Fulanah; ujaran: jika tidak karena anjing pastinya kami didatangi pencuri, jika bukan karena keberadaan hewan di rumah pasti kami didatangi pencuri; begitu juga ujaran seorang individu kepada individu lainnya: Atas berkat Allah SWT dan berkatmu; ujaran: jika tidak karena Allah SWT dan Fulanah. Janganlah melakukan hal itu karena ini merupakan syirik." Tentang bersumpah ini, diriwayatkan oleh Ibnu Umar, seseorang terdengar bersumpah "Tidak, demi Ka'bah," kemudian Ibnu Umar berujar "Selain dari Allah SWT janganlah kamu berikrar. Sungguh, aku pernah mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda", yaitu "Siapapun yang berikrar dengan selain Allah SWT, maka Ia melakukan kufur atau syirik."(Shahih: HR. At-Tirmidzi no. 1535)[35]

 

Selain itu, Mengaku adanya kekuasaan selain Allah SWT secara tersirat melalui perbuatan maupun perkataan juga bagian dari syirik kecil. Termasuk hal yang sebagaimana dikatakan oleh Musnad Ahmad Ibn Hambal yaitu perbuatan yang dikerjakan oleh seseorang dan memiliki maksud untuk dipuji (riya).[36] Bahkan Nabi Muhammad SAW. sangat khawatir jika umat muslim melakukan syirik kecil, Sebagaimana yang diriwayatkan Nabi Muhammad SAW. dalam satu hadits "Satu hal yang sangat aku cemaskan kepada kamu semua yaitu perilaku syirik kecil. Saat ditanyai akan maksudnya, beliau membalas: Yaitu Riya."[37]

 

Di dalam Syirik Asghar juga terbagi menjadi 2, yaitu syirik Nampak (Zhahir) dan syirik tersembunyi (khafi). [38]

 

Syirik Nampak yaitu syirik yang berjanji dengan sesuatu selain Allah SWT. dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Allah SWT juga telah menyebutkan bahwa seseorang tidak akan bisa melakukan sesuatu yang dikehendakinya, kecuali Allah SWT tuhan semesta alam menghendakinya.[39] Seperti hadis yang telah diriwayatkan Ibnu Umar bahwa Nabi Muhammad SAW juga telah memperingati mengenai sumpah dengan selain allah. Itu berarti bahwa jika seseorang berkeyakinan bahwa sesuatu yang dia gunakan dalam sumpahnya lebih baik derajatnya baginya daripada Allah SWT, sehingga dia kemudian merendah dan mengaggungkannya ibarat atau lebih daripada Allah SWT, maka syirik ini kemudian akan menjadi syirik yang besar.[40] 

 

Dalam bentuk perbuatan bisa dilihat seperti penggunaan gelang atau benang sebagai pencegah atau penghilang bala (tamimah). Seperti yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad melalui sabdanya "Sesungguhnya mantra (ruqyah), azimat (tamimah), dan rajah (tiwalah) adalah perbuatan syirik."(HR. Abu Dawud No. 3883) Jika dia meyakini bahwa bala dapat dihilangkan atau dicegah menggunakan alat-alat tersebut maka itu termasuk syirik besar. Tetapi, jika dia berkeyakinan dan mempercayai bahwa cuma Allah SWT yang dapat menghilangkan dan mencegah bala tetapi penggunaan benda-benda tersebut dijadikan salah satu faktor pendukung, maka ini termasuk syirik kecil yang sia-sia perbuatannya. Hal ini disebut syirik kecil karena tidak ada faedahnya dari sisi syar'i tentu menjadi sia-sia karena seluruh  sesuatu yang ditegahkan oleh Allah SWT merupakan kesia-siaan, kemudian dari sisi qodari syari'at tidak menjelaskan bahwa pengobatan maupun bala dapat dicegah dan dihilangkan melalui benda-benda tersebut dengan mujarab. Tetapi, lain dengan halnya obat kimia yang sudah dibuktikan secara penelitian dan dapat dipertanggung jawabkan, sehingga itu bersifat boleh. Seluruh bentuk yang disebutkan ini bisa menjadi syirik besar jika seseorang tersebut meyakini bahwa benda-benda tersebutlah yang meniadakan atau mencegah petaka atas mereka, tetapi jika mereka hanya beranggapan bahwa alat-alat yang digunakannya hanyalah sebatas perantara atas kehendak Allah SWT maka ia sia-sia dan tergolong musyrik kecil dengan dosa yang besar karena benda tersebut secara syari'at bukan obat medis dan dilarang oleh Allah SWT penggunaannya.[41] 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun