“Gua ketahuannya udah di luar, begitu ketahuan mereka suruh habisin dua botol minuman yang gua pegang, kalau gak gua bakal dilaporin bos terus di pecat, tapi baru aja botol gua buka, mereka udah hajar gua habis-habisan.”
“Lo bodoh atau apa sih? Mau cari duit sampai kayak gini demi pacar,” ujar Siska.
“Gua sayang mbak,” jawab bartender singkat.
“Lo doang yang sayang, dia mah gak sayang sama lo.”
“Jangan ngomong gitu mbak.” Bartender mengangkat kepala demudian menatap Siska dengan tajam.
“Hey bocah, lo jangan sok plototin gua.” Siska mendorong kepala si bartender.
“Aduh...” Bartender merintih begitu tangan Siska menyentuh kepalanya.
“Lo denger gua ya bocah, kalau dia beneran sayang sama lo, dia gak bakal minta apa yang lo gak sanggup.”
Bartender terdiam dan kembali menunduk mendengar ucapan Siska yang sedikit membentak.
“Tapi gua sayang dia mbak.” Bartender masih pada pendirianya.
“Sayang boleh, bodoh jangan,” potong Siska begitu bartender menyelesaikan ucapannya.