Mohon tunggu...
Syiva Putri Nadila
Syiva Putri Nadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNIKOM

haii! aku syiva! orang yang suka sekali dengan seni ter-khususnya seni pertunjukan, suka berorganisasi dan sedikitnya suka membaca buku.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Secangkir Kopi di Kala Senja

11 Februari 2024   20:41 Diperbarui: 11 Februari 2024   21:08 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salma dan Ibu pun terkejut, mereka hanya bisa diam membisu selama 1 menit

Azam : Sal? Bu? Azam minta maaf selama ini azam berbohong tentang pekerjaan azam, azam serius bu kepada salma. Sejak pertama kali azam melihat salma sering sendiri di kafe dekat kantor, azam tertarik kepada salma, tapi azam takut salma seperti wanita lain yang mendekati azam hanya karena harta dan malah menduakan azam. Namun setiap hari azam melihat salma selalu sendiri di sudut kafe dengan tatapan serius menatap laptop nya. Setelah azam cari tahu diam-diam ternyata salma bekerja di perusahaan azam. Selain itu salma adalah karyawan terbaik di divisi yang ia tekuni, setelah sekian lama azam memperhatikan salma dari jauh ternyata salma beda dari perempuan lainnya, salma diam saja azam sudah punya ketertarikan kepadanya namun memang azam yang takut untuk mulai semuanya.

Ibu Salma : lalu saat pertama kali nak azam berkenalan dengan salma, anak azam tahu salma sedang terpuruk karena ada pengurangan jumlah karyawan?

Azam : saat itu azam tidak tahu bu, karena pekerjaan azam di pegang oleh wakil azam selama 1 tahun. Azam pun sangat terkejut setelah mendengar cerita dari salma. Pulang dari kafe azam segera mencari tahu apa yang terjadi. Ternyata ada kekeliruan di divisi salma.

Salma : berarti saat itu kamu menasihati dan memberikan ku harapan karena kamu yang akan buat aku kembali ke perusahaan itu dengan kekuasaan kamu zam?

Azam : aku tidak seperti itu salma, kalau pada kenyataan nya kamu benar masuk ke dalam list pengurangan karyawan karena kinerja kamu yang kurang aku pun tidak bisa banyak bantu karena pada saat itu aku sedang tidak ada hak di perusahaan.

Ibu salma : baik, terima kasih nak azam sudah jujur semuanya. Ibu tahu nak azam anak yang baik, bahkan sangat berhati-hati untuk memilih calon pasangan hidup nak azam. Sekarang ibu balikan kepada salma saja, kalau dari ibu sejak awal pun sudah merestui hubungan kalian berdua.

Salma : terima kasih zam sudah jujur kepada aku dan ibu, aku tunggu kehadiran selanjutnya bersama keluarga mu.

---

Secangkir kopi yang sering salma nikmati di kala senja ternyata mempunyai kisah panjang tak terduga. Disaat kita sedang menanam 1 bunga indah untuk kita ternyata Tuhan sudah menanam 1000 bunga indah untuk kita tanpa kita sadar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun