Maheswara menganggukan kepalanya, "Baik Ki, aku akan selalu menjaga diri ku dan Nyai." Balas Maheswara bersiap untuk pergi.
"Pastikan kau sudah membawa semua baju-baju ku." Ujar Dyah Asih.
"Sudah semua Nyai." Jawab Maheswara sembari merapihkan bawaannya.
"Bagus. Kami akan pergi, terima kasih atas pertolongan mu Ki Arya. Aku akan selalu mengingat nya."
"Sebuah kehormatan bisa bertemu Kanjeng Ratu Siluman Agrasura. Jaga dirimu baik-baik." Balas Ki Arya.
Maheswara dan Dyah Asih akan berjalan ke arah utara menuju tujuan utama mereka, Gunung Kancaran. Disanalah pusaka Raja Siluman Suratreta, Warugeni, disegel.
Namun sebelum sampai ke sana, masih banyak tempat-tempat yang harus dilewati. Saat ini perjalanan pertama mereka akan pergi ke Kerajaan Tirtapura, sebuah kerajaan ditengah gurun pasir.
"Haaah lelah sekali, bolehkah aku beristirahat? Aku sangat lelah." rengek Maheswara.
"Kau ini! Kita baru saja berjalan sebentar, bahkan aku masih bisa merasakaan kehadiran Ki Arya disekitar sini." balas Dyah Asih.
"Tapi.."
"Tidak ada tapi-tapian, pokoknya terus berjalan!" potong Dyah Asih sembari menarik tangan Maheswara.