"Siapa? Indrapura? Mana mungkin aku lupa hahaha." Terang Maheswara sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Namanya Indrasura bodoh." Jelas Ki Arya sembari memukul kepala Maheswara.
"Aduh! Aduh!" Rintih Maheswara.
Ditengah keributan Ki Arya dan Maheswara, Dyah Asih datang sambil mengusap-usap mata nya, "Hoaam padahal aku sedang enak enak tidur disana. Ada apa dengan keributan tadi?" Tanya Dyah Asih.
"Sebenarnya hm-" Ki Arya menutup mulut Maheswara yang ingin bercerita.
"Ayo kembali ke gubuk, hari sudah mulai gelap." Ajak Ki Arya sambil berjalan meninggalkan Dyah Asih yang kebingungan.
***
Malam menutup tabir sang surya membiarkan para bintang memancarkan cahaya nya. Nampak Ki Arya, Dyah Asih, dan Maheswara yang berbincang setelah makan malam, "Jadi siapa namamu? Aku baru ingat kita belum berkenalan." Tanya Ki Arya kepada Dyah Asih.
"Aku adalah Kanjeng Ratu Dyah Asih Malapetaka, Ratu Siluman Agrasura. Kau adalah Ki Arya bukan?" Dyah Asih memperkenalkan dirinya sambil berpose lalu duduk lagi.
"Ah jadi Baginda Ratu sudah tau ya. Sungguh sebuah kehormatan." Balas Ki Arya sembari membentuk sebuah salam penghormatan.
"Jadi apa yang membuat seorang ratu Siluman sampai datang kemari? Bukankah anda melayani Raja Siluman Suratreta? Aku dengar dia telah menghilang lama sekali entah kemana, apakah itu benar?" Sambung Ki Arya.