Malam itu, Asep duduk di teras kamarnya yang sederhana. Ia memandang bintang-bintang yang bertaburan di langit Bandung. Hatinya dipenuhi rasa syukur yang tak terhingga.
"Ternyata benar ya, Bu. Rezeki itu datangnya dari mana saja kalau kita mau berusaha dan berdoa," ucap Asep kepada Rini yang duduk di sampingnya.
"Iya, Pak. Yang penting kita selalu berbuat baik dan ikhlas. Allah pasti memberikan jalan," jawab Rini sambil tersenyum.
Kamar-kamar losmen mungkin tidak selalu penuh, tapi hati Asep selalu penuh dengan rasa syukur dan bahagia. Ia memiliki istri yang setia mendampingi, anak yang selalu membuatnya tersenyum, dan pekerjaan yang membuatnya bisa berbuat baik kepada sesama.
Di tengah dinginnya malam Bandung, kehangatan cinta dan keikhlasan mengalir dalam kehidupan sederhana keluarga kecil ini. Mereka membuktikan bahwa kebahagiaan sejati tidak diukur dari seberapa mewah tempat tinggal atau seberapa besar penghasilan, tapi dari seberapa penuh hati dengan rasa syukur dan kasih sayang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H