Namun belakangan ini, Asep merasa beban di pundaknya semakin berat. Persaingan dengan hotel-hotel modern di sekitar membuat losmen tempatnya bekerja semakin sepi. Dari 15 kamar yang tersedia, rata-rata hanya 5-6 kamar yang terisi setiap harinya.
"Asep!" suara Pak Hendra, pemilik losmen, mengagetkannya yang sedang menyapu teras.
"Iya, Pak?"Â
"Ke ruangan saya sekarang."
Dengan langkah berat, Asep mengikuti Pak Hendra ke ruangan yang juga berfungsi sebagai kantor losmen. Ruangan itu dipenuhi aroma rokok yang menyengat. Dari balik kepulan asap rokok, Asep bisa melihat wajah Pak Hendra yang merah padam. Di atas meja, tumpukan kertas berisi data keuangan losmen berserakan. Beberapa angka yang dilingkari dengan spidol merah membuat jantung Asep berdegup kencang.
"Duduk!" perintah Pak Hendra singkat, sambil menghembuskan asap rokoknya ke udara.
Asep duduk di kursi kayu yang berderit, tangannya berkeringat dingin. Ia tahu betul arti tatapan tajam bosnya itu. Selama lima tahun bekerja di sini, ia belum pernah melihat Pak Hendra semarah ini.
"Coba lihat ini!" Pak Hendra membanting selembar kertas ke hadapan Asep. "Pendapatan bulan ini turun 40% dibanding tahun lalu. Hotel-hotel baru di sekitar sini menggerus pelanggan kita. Dan kamu..." ia menunjuk wajah Asep dengan jari telunjuknya yang gemetar, "...apa yang sudah kamu lakukan untuk memperbaiki situasi ini?"
"Sa-saya sudah berusaha maksimal, Pak," suara Asep tercekat. "Kamar-kamar selalu saya jaga kebersihannya. Tidak ada satu debu pun yang---"
"BRAK!" Pak Hendra menggebrak meja, membuat Asep terlonjak. "Kebersihan itu standar! Semua penginapan juga bersih! Saya butuh ide-ide baru, Sep! Inovasi! Kalau begini terus..." ia mengambil napas dalam-dalam, "...dengan berat hati, saya harus memotong gajimu 30 persen."
Dunia Asep seketika gelap. Gaji 2,5 juta per bulan yang ia terima saat ini saja sudah pas-pasan untuk menghidupi keluarganya. Bayangan wajah Adi yang belum membayar uang sekolah bulan ini, Rini yang butuh obat untuk asmanya, dan tagihan listrik yang menunggak dua bulan berkelebat di benaknya.