Mohon tunggu...
syahmardi yacob
syahmardi yacob Mohon Tunggu... Dosen - Guru Besar Manajemen Pemasaran Universitas Jambi

Prof. Dr. Syahmardi Yacob, Guru Besar Manajemen Pemasaran di Universitas Jambi, memiliki passion yang mendalam dalam dunia akademik dan penelitian, khususnya di bidang strategi pemasaran, pemasaran pariwisata, pemasaran ritel, politik pemasaran, serta pemasaran di sektor pendidikan tinggi. Selain itu, beliau juga seorang penulis aktif yang tertarik menyajikan wawasan pemasaran strategis melalui tulisan beberapa media online di grup jawa pos Kepribadian beliau yang penuh semangat dan dedikasi tercermin dalam hobinya yang beragam, seperti menulis, membaca, dan bermain tenis. Menulis menjadi sarana untuk menyampaikan ide-ide segar dan relevan di dunia pemasaran, baik dari perspektif teoritis maupun aplikatif. Gaya beliau yang fokus, informatif, dan tajam dalam menganalisis isu-isu pemasaran menjadikan tulisannya memiliki nilai tambah yang kuat, khususnya dalam memberikan pencerahan dan solusi praktis di ranah pemasaran Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Benarkah Era Pemasaran Media Sosial Telah Berakhir?

13 November 2024   15:01 Diperbarui: 14 November 2024   16:45 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain konten video pendek dan kolaborasi dengan micro-influencer, interaksi berbasis komunitas juga menjadi aspek penting dalam strategi pemasaran media sosial modern. Merek semakin menyadari bahwa konsumen tidak hanya ingin membeli produk tetapi juga ingin merasa terhubung dengan komunitas yang mendukung merek tersebut. Menurut Sprout Social, sebanyak 78% konsumen mengatakan bahwa mereka lebih cenderung mendukung merek yang memiliki nilai atau komunitas yang sejalan dengan mereka (Sprout Social, 2022). Oleh karena itu, banyak merek yang mulai membangun komunitas online melalui grup Facebook, Discord, atau bahkan fitur live stream, yang memungkinkan mereka berinteraksi langsung dengan audiens dan membangun loyalitas yang lebih kuat.

Secara keseluruhan, tantangan yang ada tidak berarti akhir bagi pemasaran media sosial; sebaliknya, tantangan ini mengharuskan merek untuk semakin adaptif, kreatif, dan terlibat dengan audiens mereka dengan cara yang lebih autentik dan personal. Pemasaran media sosial masih memiliki tempat yang kuat dalam lanskap pemasaran digital saat ini, terutama bagi merek yang siap untuk berinovasi dan mengikuti tren konsumen.

Kesimpulan

Dari hasil kajian mendalam ini, dapat disimpulkan bahwa pemasaran media sosial belum benar-benar "mati," melainkan sedang mengalami transformasi yang signifikan. Artikel ini menyoroti bahwa sejumlah tantangan, peluang, dan pergeseran dalam perilaku konsumen telah mengubah lanskap pemasaran media sosial secara mendalam. Beberapa faktor utama yang menjadi penggerak perubahan ini mencakup perkembangan algoritma, kenaikan biaya iklan, pergeseran preferensi konsumen, dan kebangkitan platform alternatif di luar media sosial tradisional.

Pemasaran media sosial tidak berada di ujung kematiannya, melainkan berada dalam fase transisi yang memaksa merek untuk mengubah pendekatan mereka. Dengan adanya perubahan algoritma, pergeseran perilaku konsumen, dan munculnya platform alternatif, pemasaran media sosial membutuhkan strategi baru yang lebih autentik, personal, dan berbasis komunitas. Merek yang mampu mengintegrasikan inovasi dan adaptasi dengan tuntutan konsumen modern akan menemukan bahwa media sosial masih merupakan saluran yang kuat dan relevan dalam lanskap pemasaran digital saat ini. Dengan kata lain, pemasaran media sosial tetap hidup dan berkembang, tetapi kesuksesannya kini bergantung pada kemampuan merek untuk mengadopsi pendekatan yang lebih kreatif, terlibat, dan autentik.

Sumber rujukan

Campaign Monitor. (2023). The Ultimate Guide to Email Marketing Benchmarks. Retrieved from Campaign Monitor.

DataReportal. (2022). Global Social Media Statistics. Retrieved from DataReportal.

Edison Research. (2023). Podcast Consumer Research. Retrieved from Edison Research.

eMarketer. (2022). Facebook CPC Increase Report. Retrieved from eMarketer.

GlobalWebIndex. (2022). User Preferences for TikTok Content. Retrieved from GlobalWebIndex.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun