‘’Aku mohon,,,’’
 Aku hanya memandangnya dan kuhadiahkan dia senyuman basi.
Â
 ****Â
Kuperbaharui status FB kuÂ
‘Kalau untuk menyelamatkan sesama dan tujuan yang lebih besar & mulia, kenapa harus takut berkata jujur’ .
Â
****
Â
Hang Ferdian, laki-laki yang empat bulan belakangan ini rajin menyambangiku, mengirimiku sms, menelponku, memberiku kata-kata mesra dan menjanjikan mimpi-mimpi indah masa depan.Sekarang aku tahu, ternyata aku tak pantas mempercayai kata-katanya. Ada rasa sedih, kesal dan marah. Dua rasa terakhir lebih menguasai. Marah dan kesal karena aku merasa dibohongi mentah-mentah. Tidak terbayang sebelumnya kalau aku akan menjadi seorang selingkuhan. Ah,,selingkuhan sungguh tidak enak mendengarnya. Perasaan aku sudah begitu berhati-hati melangkah. Sebelum aku membuka hati untuk menerima Hang sebagai teman dekat, pacar, atau apalah istilahnya,,,aku sudah menyelidikinya, mewawancarainya. Tapi ternyata, aku kurang lihai untuk menjadi seorang detektif, padahal berapa banyak sudah buku-buku serta cerita-cerita detektif yang kubaca. Pun film-film detektif yang kutonton.
Ternyata itu tidak menjadikanku seorang detektif. Aku terpedaya. Hubungan kami kuakhiri malam itu, saat dia mengakui hubungannya dengan Lisda dan Nuri.