Tubuh Dianberlalu meninggalkan Ian persis seperti perpisahan di usia belia puluhan tahun yang lalu. Tampak Ian terbengong,kecewa, dan tergagap memanggil nama Dian. Seperti lem alteko memenuhi kakinya berpijak di tempat, Ian tak kuasa melangkahkan kaki.Ian mencoba menepis bayang Dian.Kecewa menyaksikan kenyataan pahit saat ini.
"Tertutup sudahkah hati Dian?"bisik hati Ian bagai sebuah pertanyaan mematikan untuk jiwanya.
Ian mencoba berpikir secara logis.Ada keraguan hadir dalam dirinya.Mungkinkah Dian peduli padanya?Belum tentu.Sementara Ian terus memikirkan babak baru pertemuannya dengan Dian yang mengecewakan.
Ada kesimpulan terlintas di hati Ian bahwa Dian tidak mencintainya ketika Dian berlalu. Ian membuka tab, duduk lemas tanpa bicara. Ia membuka akun pribadifb Dian. Ia berpikir inilah media yang telah membutakan matanya. Inilah yang membuat sakit kepala bertambah semakin berat.
Lewat media sosial ini cintanya datang dan pergi. Ada perasaan tersinggung dengan caraDian meninggalkan dirinya, begitu pun hari ini. Persis seperti caraDian meninggalkannya puluhan tahun yang lalu.