[caption caption="Pelabuhan Bitung"][/caption]
1/
Petang menyusup senyap, merayap, sisakan gema Maghrib
Saat camar berputar-putar di dermaga, temaram, mengiba
Di kejauhan dalam kerlip lampu puluhan kapal  berderet
Menunggu bertukar jangkar, sandar, atau  bongkar-muat,
Â
Di sepenggalah jarak bayangan hitam Pulau Lembeh
Dipisahkan lipatan ombak yang bergegas menyibak
Dari jauh lautan Pasifik di utara, kumpulan kisah membatu
Dan lambaian nyiur pada bukit- bukit di ujung pulau
Â
2/
Itu kenangan dulu, penggal cerita silam ketika
Tiada cukup tebal dompet untuk menyeberang ke Jawa
Berjejalan saja di kelas ekonomi lambung kapal Kambuna
Terbaring di lantai beralas tikar, terselip lalu-lalang tanya
Â
Ramai penumpang tua-muda bicara lepas aneka bahasa
Dari timur, dari selatan, barat, logat juga celoteh berbusa
Keakaraban kerabat tiap kelompok berbeda, pencari kerja
Pegawai, pengangguran, dan pedagang antar pulau
Â
3/
Aku sendiri saja, termangu, menyertai tiga anak dan isteri
Memeluk mimpi meski tanpa bekal untuk kembali
Ke kampung halaman, ke tanah lahir, menjenguk pusara bunda
Rindu yang tersingkap pada deras perputaran harap
Â
Di Pelabuhan Bitung, di terminal penumpang, pernah kala itu
Rantai perjalanan tiap sekerat terasa padat menjadi tua
Hampir seminggu terapung, singgah dan melempar layar
Pada lima pelabuhan, pulau berbeda, sandar dan melaju
Â
4/
Kini manakala sengat matahari merapuh, kenangan itu
Serupa hari yang lumat disaput mendung, berkabung
Anak-anak tak lagi bocah, dan langkah isteri pun mendahului
Perjalanan terasa lambat makin jauh, penat, makin jauh
Â
Dan tiba-tiba tersadar,aku di sini, Â malam terongok tinggi
Kapal bergerak ke utara, memutar menyusur ujung haluan
Pucuk Sulawesi untuk berlayar, jelang pagi ke arah barat
Angin berkesiur kencang, ombak limbung ditikam bimbang
Bandung, 20Â Januari 2016
Sumber gambar pelabuhan bitung
Simak juga tulisan yang lain:
1.  teroris dan koruptor beda nasib
2. bhaghoese-dan-rumah-sendiri
3. kotaku-bangga-dan-prihatin
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H