Â
4/
Kini manakala sengat matahari merapuh, kenangan itu
Serupa hari yang lumat disaput mendung, berkabung
Anak-anak tak lagi bocah, dan langkah isteri pun mendahului
Perjalanan terasa lambat makin jauh, penat, makin jauh
Â
Dan tiba-tiba tersadar,aku di sini, Â malam terongok tinggi
Kapal bergerak ke utara, memutar menyusur ujung haluan
Pucuk Sulawesi untuk berlayar, jelang pagi ke arah barat
Angin berkesiur kencang, ombak limbung ditikam bimbang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!