Salah satu dampak tingginya uang panai adalah tekanan sosial yang ditanggung oleh calon pengantin
laki-laki dan keluarganya. Mereka yang tidak mampu memenuhi tuntutan uang panai yang tinggi sering kali merasa
malu atau dianggap tidak layak, yang dapat merusak reputasi mereka di mata masyarakat. Tekanan ini bisa
menimbulkan stres emosional, serta memperburuk hubungan antar-keluarga dan sosial.
Peran Keluarga sebagai pihak yang terlibat langsung dapat memberi pemahaman kepada anggota keluarga
mengenai dampak negatif dari uang panai yang terlalu tinggi, seperti membebani pihak pengantin pria. Mereka
bisa berperan dengan mendiskusikan dan menentukan besaran uang panai yang wajar dan sesuai dengan
kemampuan, sehingga tidak memberatkan salah satu pihak.
Tokoh adat berperan penting dalam menyarankan agar uang panai tidak menjadi beban, tetapi sebagai
simbol penghargaan dan bukan alasan untuk membatasi pernikahan. Tokoh adat juga dapat memperkenalkan
solusi atau alternatif untuk mengurangi jumlah uang panai, seperti melalui kesepakatan adat yang lebih bijak dan