sepantasnya. Namun, tekanan sosial dan ekspektasi keluarga besar seringkali membuat orang terdesak untuk
memenuhi jumlah yang tinggi, bahkan hingga melampaui batas kemampuannya. Dalam kasus ini, niat mulia dari
pria 32 tahun ini justru berujung pada tindakan melanggar hukum karena keterbatasan finansialnya. Keinginan
untuk membahagiakan pasangannya malah berubah menjadi keputusan yang salah dan membahayakan dirinya
sendiri.
Tingginya uang panai di Sulawesi khususnya dalam budaya Bugis-Makassar. Sebagai tradisi turun-temurun,
uang panai melambangkan penghargaan kepada calon mempelai perempuan dan kesiapan finansial calon
mempelai laki-laki. Dalam masyarakat, jumlah uang panai sering kali mencerminkan status sosial, sehingga keluarga
perempuan menetapkan nominal tinggi untuk menunjukkan martabat mereka. Selain itu, dalam budaya ini,
pernikahan bukan hanya soal menyatukan dua individu, tetapi juga menyangkut kehormatan dan hubungan
antar-keluarga besar. Oleh karena itu, semakin tinggi uang panai, semakin besar penghormatan yang diberikankepada keluarga mempelai perempuan