Sekolah berperan memberikan bekal ilmu sekuler yang pada dasarnya penting untuk karya seseorang. Gereja mendorong pula sebuah bentuk pendidikan moral yang ketika dipadankan dengan kemampuan akal budi dapat menjadikan seseorang pribadi yang utuh dan bertanggungjawab dalam tindakannya (GE. 6).
Itulah beberapa sari yang sedikit memberikan sebuah gambaran akan peran serta Gereja dalam dunia pendidikan. Dalam praksisnya dalam konteks Indonesia, gereja telah hadir melalui upaya pemberdayaan manusia (generasi muda) yang telah dimulai dari dalam keluarga.Â
Pembinaan para pasangan nikah disetiap wilayah paroki, selalu menekankan pentingnya pendidikan bagi seorang anak. Kegiatan-kegiatan kategorial dalam berbagai bentuknya telah menjadi wadah karya Gereja dalam usaha pemberdayaan manusia dalam dunia pendidikan.Â
Kehadiran palig kongkrit aalah melalui lembaga pendidikan Katolik yang telah ada dan tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia. Gereja melalui lembaga-lembaga pendidikan Katolik, telah berusaha terlibat dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.Â
Semangat UUD 1945 yang menginginkan sebuah usaha mencerdaskan anak-anak bangsa, dipraktekan Gereja dalam dunia pendidikan lewat berbagai yayasan pendidikan Katolik.Â
Dengan tetap berpegang pada semangat Injili, Gereja berusaha menjadi cahaya yang mengobarkan api pengetahuan pada setiap generasi.
Harmonisasi Gereja dan Negara Manuju Tujuan yang Sama
Panggilan dasar semua murid Kristus agar menjadi pewarta kabar baik agar semua manusia dapat diselamatkan. Sementara panggilan luhur politik adalah mengusahakan kebaikan bersama (Bonum Commune). Ini semacam sebuah harmoni kolaborasi yang tampak saling mengisi.Â
Politik (negara) mengusahakan kebaikan bersama dalam konteks kehidupan di dunia, sedangkan agama menghantarnya lebih jauh. Bahwa apa yang baik, yang relefan dan yang mulia dilaksanakan di dunia dan tertuju kepada kehidupan kekal manusia.Â
Elemen eskatologis dalam gereja menjadi penambal sempurna misi bonum commune yang diusahakan negara. Gereja pada akhirnya memberi arah pada sebuah misi bangsa dari yang sekedar menyentuh taraf kehidupan duniawi menuju kepada kehidupan akhirat.Â
Apa yang dilakukan di dunia sebenarnya berefek pula pada kehidupan akhirat.