Mohon tunggu...
Steven Saunoah
Steven Saunoah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira-Kupang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah hobi saya. Terkadang menulis membuat saya mengekspresikan jiwa saya ke dalam tulisan. Tulisan yang selalu saya senangi adalah puisi. Karya sastra sederhana itu membuat saya menemukan kembali jiwa saya yang kadang pula rapuh sebagai manusia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Militansi Gereja dalam Menjaga Eksistensi Kebangsaan

3 November 2022   20:29 Diperbarui: 3 November 2022   20:58 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gereja mendorong agar praktek politik dijalankan atas dasar cinta kasih. Yesus Kristus sekalipun bukan tokoh pilitik tetapi memberikan arti kepada pilitik. 

Atas pengaruh publik-Nya, Yesus sama sekali tidak melihat itu sebagai kesempatan. Ia senantiasa berpihak pada yang lemah. Demikian Gereja terus mendorong agar kebijakan-kebijakan politik senantiasa dijiwai semangat cinta kasih.

2. Misi Ekonomi

Masalah Ekonomi turut serta dalam bingkai pandangan Konsili Vatikan II. Konstitusi Pastoral tentan Gereja dan dunia dewasa ini Gaudium et Spes (GS) dalam bagian kedua bab yang ketiga secara khsusus membicarakan kehidupan sosial ekonomi. 

Gereja melihat situasi ekonomi sama seperti aspek kehidupan masyarakat lainnya turut berubah mengikuti perubahan zaman. Kemajuan ini serentak membawa dampak positif dan negatif. 

Berbarengan dengan itu, gereja mengakui bahwa kesejahteraan hidup manusia di dunia ditentukan oleh taraf ekonominya. 

Terhadap hal itu, fakta saat ini adalah telah terjadi sebuah usaha eksploitasi kemasyarakatan baik dalam aspek ketenagakerjaan maupun dan konteks alam untuk mencari keuntungan yang berkelimpahan.

Gereja pertama-tama hendak mengembalikan manusia sebagai subjek ekonomi (bdk.GS. 63). Argumen ini sebagai pembuka tinjauan gereja terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat. 

Manusia sekalipun sebagai pelaku Ekonomi tetap harus menempatkan diri sebagai subjeknya. Kenyataan kongkrit zaman ini seolah menempatkan laba, uang, money, sebagai subejeknya. 

Sehingga segala sesuatu harus diperjuangkan untuk mencapainya. Ini kesesatan berpikir yang telah melatari eksploitasi besar-besarn yang telah kita saksikan sepanjang sejarah umat manusia. 

Oleh karena itu dalam artikel ke-64 GS menegaskan bahwa esensi ekonomi adalah untuk melayani manusia. Dengan demikian gereja hendak mengajak segenap anggotanya untuk mengusahakan suatu iklim ekonomi yang humanis. Gereja mendorong kemajuan ekonomi yang berkemanusian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun