Mohon tunggu...
Stephen Benedict Waluyantoro
Stephen Benedict Waluyantoro Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hampa

23 Maret 2024   09:32 Diperbarui: 23 Maret 2024   09:33 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"siap bu" jawab susan sambil tersenyum lebar.

"wah, kasian banget anak ini masih kecil udah kerja nyari uang, yang tabah ya nak" ucap bu siti di dalam hati sambil mengelus dada. Akhirnya mereka berdua digaji 200.000 perbulan. Mereka berdua hidup senang di warung tegal milik bu siti. Saat susan sedang menyapu teras milik bu siti, ia melihat ahmad sedang berjalan bergandengan bersama istri dan anaknya.

"lah, itu kan bang ahmad,kok dia jalan sama cewek sama anak kecil ya, apa bang ahmad udah nikah terus punya anak ya, ah, tanya bang ahmad aja kali, mungkin aku juga salah liat" ucap susan di dalam hati dengan kaget dan bingung. saat sore hari, seto sudah selesai kerja dan akan beristirahat, tiba tiba susan menghampiri seto sambil bertanya.

"bang seto, tadi siang aku ngeliat bang ahmad gandengan sama cewek sama anak kecil, emang bang ahmad udah nikah?" tanya susan dengan penuh ketidaktahuan dan kepolosan anak kecil.

"kamu salah liat kali mungkin itu orang lain yang mirip bang ahmad, mungkin tadi kamu salah liat, bisa jadi kamu kecapekan, tidur aja sekarang udah malem besok kamu juga harus sekolah" jawab seto dengan nada ragu ragu.

"oke bang selamat malam, abang jangan lupa istirahat ya besok juga harus kerja lagi" ucap susan sambil mencium kening seto. ciuman dari susan membuat seto gembira dan rasa capek yang ia rasakan hilang dan menjadi lebih segar.

"wahhh, anak sekecil ini kuat dan tabah banget merasakan dan melawan pahitnya dunia, semangat ya susan, semoga tuhan menyertai kamu selalu, sehat sehat sus" ucap seto di dalam hati dengan takjub. sebenarnya seto berusaha memendam masalah ini agar susan lebih senang dan bisa fokus dalam pelajaran sekolah yang ia tempuh. keesokan paginya saat susan akan berangkat ke sekolahnya, susan berpamitan dengan seto terlebih dahulu.

"bang susan mau berangkat sekolah dulu, doain susan di sekolah agar lancar ya bang" ucap susan sambil menyalami seto dan mencium tangan nya.

"iya dek doa selalu menyertaimu, semangat sekolah nya ya" ucap seto sambil tersenyum hangat ke susan. saat akan berangkat sekolah susan diejek beberapa temannya

"woi yatim piatu, ngapain lu sekolah dirumah ae sono" ucap temannya sambil menertawakan dan mengolok susan dengan puas. tanggapan susan sangat sabar dan juga santai. teman teman nya bingung akan tanggapan susan yang sangat sabar dan santai.

"kok susan ga marah aneh banget dia bisa sabar kaya gitu, hebat banget susan" ucap sang pembully dalam hati karena kagum karena tanggapan susan yang penuh dengan  kesabaran dan tidak emosi. saat sedang belajar dengan asyik tiba tiba dipanggil oleh bu guru dan bu guru berbicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun