Mohon tunggu...
Stephen Benedict Waluyantoro
Stephen Benedict Waluyantoro Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hampa

23 Maret 2024   09:32 Diperbarui: 23 Maret 2024   09:33 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sekarang seto hanya memiliki adik nya yang paling kecil yaitu susan.

"san, sekarang kita tinggal berdua aja, kamu yang kuat ya, jangan rewel"

"iya bang susan janji gak akan rewel terus akan nurut sama abang" ucap susan dengan nangis tersedu sedu.

Saat hari pemakaman emak ahmad tidak hadir di dalam acara pemakaman sang ibu. Setelah hari pemakaman selesai semua berjalan dengan normal dan seperti biasa. Saat di warteg bu siti berkata,

"seto, turut berduka cita ya atas meninggalnya emak,kamu yang tabah ya" ucap bu siti pemilik warung tegal tempat seto bekerja.

"makasih bu"

"seto kamu mau tinggal di warung ibu gak buat jagain warung ini?"

" wah mau banget bu" setelah itu seto mulai tinggal di warung tegal milik bu siti begitu juga dengan susan. Mulai hari itu seto dan susan mulai tinggal di warung tegal milik bu siti. Susan juga ikut membantu bu siti untuk membantu mencuci piring di dapur milik bu siti yang kecil.

"lho nak kok kamu bantuin ibu, biar bang seto aja" ucap bu siti sambil memegang sapu ijuk milik nya.

"gapapa bu, saya mau bantuin, saya gak mau ngerepotin ibu sama bang seto"

"yaudah kalau itu mau kamu, tapi jangan lupa istirahat ya, jangan dipaksa"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun