Mohon tunggu...
Stephen Benedict Waluyantoro
Stephen Benedict Waluyantoro Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hampa

23 Maret 2024   09:32 Diperbarui: 23 Maret 2024   09:33 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"mungkin pacarnya kali, Set"

"Bukan, Mak, Bang Seto pake cincin emas di jarinya"

"Hah gila kamu, Set gamungkin Bang Ahmad dah nikah" 

"Beneran, Mak Bang Ahmad dah nikah"

Saat mendengar berita dari Seto, Emak kaget dan lebih menyimpan itu dalam hati agar tidak membuat Seto terbebani. Hari ke hari kondisi Emak semakin parah. Sehari-hari seto hanya bisa bekerja keras untuk menghidupi Emak dan juga Susan. Bang Ahmad ternyata sudah memiliki satu anak dan hidup dengan istrinya. Ahmad menceritakan dengan keluarga sang istri bahwa Emaknya sudah meninggal dan ia tidak memiliki siapa siapa lagi. Ahmad sudah benar benar melupakan Emak dan adik-adik nya sendiri. Seto membiarkan Bang Ahmad gembira dengan keluarganya. Saat sedang bekerja dengan tenang datang kabar dari rumah bahwa Emak mengalami kondisi kritis.Seto langsung berlari ke rumah dan sampai dirumah Emak sudah dalam keadaan sakaratul maut. Emak menyampaikan beberapa pesan kepada Seto.

" Set tolong jagain Susan sama jangan lupa sama Bang Ahmad" ucap Emak dengan nafas berat.

"i-iya, Mak, Seto akan selalu jagain Susan dan nggak akan ngelupain Bang Ahmad juga" ucap seto dengan menahan tangis.

"Seto jangan lupa istirahat dan jangan lupa ibadah, jangan lupa sholat"

"i-iya mak"

Akhirnya emak menghembuskan nafas terakhir dan meninggalkan dunia serta seto dan juga susan.

"Emakkk" teriak seto sambil menangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun