"Kamu udah gila apa Bang, Emak sendiri ditinggalin"
Akhirnya Seto pulang tanpa Ahmad. Sepanjang jalan Seto memikirkan alasan yang akan diberikan pada Emak agar Emak tidak mencari Ahmad.
"Loh, Ahmad dimana Seto, kok pulang sendirian?" tanya Emak dengan bingung.
"Abang Ahmad lagi kerja mak"
"keadaan Abang gimana Seto, baik-baik aja kan"
"aman, Mak, Abang sehat sehat"
Seto sedih karena harus membohongi Emak. Seto akhirnya memutuskan untuk putus sekolah karena kondisi keluarga yang tidak memungkinkan. Seto kerja sebagai tukang parkir dan cuci piring di warung milik Bu Siti untuk membeli makan bagi keluarga nya. Ia bekerja sampai jam 7 sore. Sesampainya dirumah Emak bertanya pada Seto, "Darimana aja kamu Seto?" tanya Emak dengan nada khawatir. "Habis kerja, mak" Jawab Seto dengan nada lemas karena capek. Sekarang Seto menjadi tulang punggung keluarga dan harapan terakhir dari Emak dan Susan adik Seto yang paling kecil. Ia membawa pulang nasi bungkus 3 dan Emak sangat senang karena bisa makan. Saat makan Emak bertanya pada Seto
"Set, Abang Ahmad dimana kok belum pulang-pulang?" Â tanya Emak dengan nada pasrah
"Mungkin Abang masih kerja, Mak" Jawab Seto sambil membuka karet di bungkus nasi bungkus milik nya.
"tapi masa Bang Ahmad ga pulang-pulang" Tanya Emak dengan penasaran.
"makan dulu aja , Mak, Bang Ahmad itu urusan nanti" jawab Seto dengan nada jutek dan cuek.