Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[My Diary] Buku Harian Seorang 'Ayam Kampus'

12 April 2016   10:05 Diperbarui: 13 April 2016   21:58 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi-pagi aku rajin kuliah lagi,  Tina kelihatan agak kaku ketika aku ajak ngobrol, sementara teman-teman acuh tak acuh saja, apa mungkin mereka sudah tahu profesiku selama ini ya..? atau memang diantara kami sudah tidak butuh berteman ?

Selasa, 18 April 1989.

Aku terima surat dan wesel dari orangtuaku di kampung, bapak mengabarkan bahwa toko sudah semakin tak  ada yang bisa dijual, kami bangkrut tapi bapak tetap berpesan padaku untuk rajin belajar agar cepat lulus. Kasihan bapak pasti mengusahan uang dari sana-sini agar bisa tetap mengirimin aku uang tiap bulan.

Sabtu, 22 April 1989.

Om Dani muncul lagi, dia bertanya kenapa aku pergi tanpa berpamitan padanya lebih dahulu..

Aaah..enak aja aku bukan apa-apanya ngapain dia mau ngatur-ngatur, pakai marah pula..! Astaga pakai ngungkit-ungit semua yang pernah diberikan padaku  ! Ingin rasanya aku mengembalikan semua pemberiannya..! aku sangat muak padanya..!

Setelahnya dia ngerayu lagi minta dilayani..iih jijik aah ..sama laki-laki macam itu..!

Jum’at, 28 April 1989.

Sejak peristiwa seminggu yang lalu kedatangan Om Dani tidak penah aku gubris..! Pemberiannya aku tolak..! aku tak ingin melayaninya lagi..jijik aah.!

Aku mulai dekat dengan Tina yang rajin kuliah, agar aku juga rajin sepertinya.

Kamis, 4 Mei 1989.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun