Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[ Tantangan Menulis Novel 100 Hari FC ] Mendulang Asa di Bumi Borneo /8/

2 April 2016   21:15 Diperbarui: 2 April 2016   21:24 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“ Iya…Buk..”

“ Sudah mandi sana…lihat tuh..bajumu kotor oli…gitu..”

“ Iya ..Buk..” Balas Dwi sambil berjalan ke belakang sambil menyambar pisang  sanggar satu lagi.

Beberapa bulan di Tabalong pertumbuhan Dwi memang terasa begitu cepat, badannya yang dulu kurus tak terurus mulai bersini dan tambah tinggi, dengan kulit yang bersih dan wajah yang lumayan tampan Dwi memang menjadi bahan incaran gadis-gadis Mabuun. Tak terkecuali anak-anak sekolah SMA, karena memang bila sekolah Dwi masih kelas 3 SMK. Apalagi sekarang Dwi sudah mempunyai penghasilan sendiri dari bengkel radiatornya, senang mentraktir cewek-cewek pula, banyaklah gadis yang mendekatinya. Kalau dibiarkan bisa-bisa Dwi salah arah pergaulan dengan anak-anak muda di situ.

Malam harinya Sofian mengajak berembuk dengan Imoeng soal pengunduran dirinya dari KSP Damai milik bos Damang. Sofian ingin segera memulai usaha barunya, namun kalau dia sudah memulai usahanya berati akan sering meninggalkan Tabalong karena dia ingin mendirikan usaha KSP di Kaltim, padahal pembangunan rumah baru dimulai, apa nanti gak kacau. Siapa yang akan mengawasi pembangunan rumahnya.

“ Gimana ..Buk ya…sebaiknya segera cabut dari KSP Damai apa kita undur ya…sampai rumah setengah jadi dan kita bisa menempatinya..?”

“ Terserah Bapak ae…tapi memulai lebih cepat lebih baik, tooh omongan Bu Damang kemarin sungguh tidak mengenakkan, bukannya berterima kasih usaha suaminya dikerjakan sampai maju berkembang seperti ini,eeh malah ngatain yang bukan-bukan..”.

“ Makanya itu kita harus bisa membuktikan bahwa kita bisa usaha sendiri tanpa menggantungkan bantuan dari suaminya…” Balas Sofian.

“ Kalau begitu, minggu depan kalau bos Damang datang sampaikan saja surat pengunduran diri dan alasannya “

“ Iya Buk, sambil menunggu bos Damang datang, saya akan memastikan bank calon investor kita dan saya akan menghubungi kawan-kawan yang Samarinda untuk mencarikan tempat untuk pos  kantor sementara .”

“ Oh..ya kemarin ibu bilang kalau Adi akan lulusan SMA bulan depan, Bapak bisa mengajak Adi adik pian untuk membantu di Samarinda dulu, sementara Eko juga biar mengajukan pengunduran diri biar bergabung dengan Bapak saja.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun