Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[ Tantangan Menulis Novel 100 Hari FC ] Mendulang Asa di Bumi Borneo /8/

2 April 2016   21:15 Diperbarui: 2 April 2016   21:24 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penggalian tanah pertama untuk fondasi rumah dilakukan sendiri oleh Sofian, kemudian dilanjutkan oleh para tukang dan tetangga kiri-kanan yang rewang, sehingga dalam sehari semua lubang untuk menanam fondasi rumah sudah tergali.

Sementara di dapur Imoeng dengan dibantu oleh saudara dan tetangga memasak untuk makan siang dan membuat wadai/ kue untuk teman minum kopi sore hari setelah pekerjaan untuk hari itu selesai.

“Bikin wadai apa Buk..ae..hari ini “ Tanya tetangga yang ikut membantu di dapur.

“Banyak pisang itu Cil…bikin Sanggar  saja, ada petis juga itu…” Jawab Imoeng. Sanggar adalah pisang goreng tetapi  pisangnya dipilih yang agak mentah tapi sudah tua, diolesin tepung terus digoreng. Cara makannya dengan petis yang sudah diberi cabai sehingga agak pedas-pedas, gurih dan manis rasanya.

“Nyaman ae…”

“Dikupas semua itu Cil…biar banyak yang makan…”

 Ulun mau jua Cil…kadak cukup kalau sebuting..ha ha ha..”

“Makanya goreng saja sabarataan…”

“Siap Boss….” Gurau Mamak Fais yang sudah memgang pisau untuk mengupas pisang dengan cekatan, dibantu oleh Mamak –mamak yang lainnya.

Setelah asar tiba Sanggar satu tampah sudah siap dihidangkan beserta bumbu petisnya, yang  sungguh nikmat aromanya.

Karena kesibukan di rumah Sofian sampai lupa janji mau menemui bosnya di kantor KSP. Maka dia segera menelpon Bos Damang untuk meminta maaf karena sudah terlanjur sore.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun