Mohon tunggu...
Sri Mudani
Sri Mudani Mohon Tunggu... Seniman - hanya manusia biasa yang perlu banyak belajar dari kesalahan

Mahasiswi Ilmu Komunikasi, Semesta akan lebih indah bila di tuangkan dalam aksara, Temukan saya di wattpad : @itsririel Hobi : Membaca, Menulis dan Melukis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kopi Pahit dan Senyummu yang Manis

27 Juli 2022   11:59 Diperbarui: 27 Juli 2022   12:04 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bukan gitu juga Had, gue cuma bingung sama Cika..  dia gak punya hati apa?"

Hadi mengangguk "Gue paham kok Ger, nih buku yang lo mau pinjem" dia memberikan buku bersampul biru tua itu padaku.

"Mungkin lo cuma gk beruntung aja, jagain jodoh orang selama tiga tahun itu memang perjuangannya gak bisa diremehkan. Malah gue salut sama lo. Lupain apa yang udah terjadi.. keputusan yang dia ambil bener kok. Karena perempuan seperti dia gak pantas buat lo Ger"

Hadi yang sudah sejak semester awal selalu bersamaku, bisa dikatakan sebagai sobat karib. Dia selalu menjadi penasehat terbaik, tidak kalah dengan motivator-motivator YouTube.

Aku menghela nafas, mengambil buku Hadi dan memasukkannya ke ransel. "Lo bener Had, mungkin gue hanya tidak beruntung"

"Sabar Ger, inget kata pepatah mati satu tumbuh seribu. Ntar juga ada gantinya" Hadi menepuk bahuku lagi dan menyemangatiku.

Keesokan harinya, Pak Deni memintaku membawa laporan skripsi ke Kampus. Berhubung beliau juga sudah pulang dari luar kota setelah pelatihan kemarin.

"Ah sial, masa revisi terus" cercaku sambil berjalan cepat turun dari tangga. Tiba-tiba tak sengaja aku menabrak tubuh seseorang.

"BRUKKK"

"Eh maaf-maaf aduh, makanannya jadi jatuh.." ucpaku dengan nada panik sambil mencomoti kotak makan dan serpihan roti di lantai.

"Gak apa-apa kak" ucapnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun