"Okay pacarku, sekarang kita ke kedai dawet. Aku ingin segera  meneguk dawet segar untuk membasahi kerongkonganku. Bagaimana pacarku, sebentar lagi kupersembahkan segelas dawet cinta untukmu."
Aku tersenyum malu.
"Gimana pacarku, are you okay?"
Aku menepuk lengan Adrian dan kututup wajahku penuh malu. Andrian menggenggam erat jemari tangan kananku. Mobil itu melaju meninggalkan debu, bagaikan anak panah yang melesat menuju ke kehidupan cintaku yang baru bersama Adrian (srn).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI