"Ayo kita pulang Nak, Ayah mau segera beristirahat di rumah."
Adrian segera mengambil tas ayahnya. Kami segera berjalan menuju ke mobil. Aku duduk di jok belakang. Sepanjang perjalanan aku hanya terdiam. Aku sibuk dengan pikiranku sendiri yang bertemu Ryo tanpa sengaja. Kubiarkan Adrian mengobrol rame dengan ayahnya. Tanpa terasa kami telah tiba di rumah Adrian.
"Andrea mau singgah ke rumah Ayah?"
"Lain kali ya Om."
"Tampaknya Andrea lelah dan ingin segera pulang. Aku antar dia dulu."
Ayah Adrian segera menutup pintu dan melambaikan tangannya.
"Kamu kenapa Andrea?"
"Aku lelah, cuaca hari ini panas sekali."
"Mungkin kamu mau menikmati segelas dawet Banjarnegara? Aku bawa kamu ke kedai langgananku."
"Janganlah repot-repot Adrian. Kamu sudah terlalu banyak berkorban untuk aku."
"Aku begini karena aku mencintaimu Andrea."