"Sayangnya Pak Adrik tidak mampu  bersikap tegas kepada Galina. Beliau tidak boleh menghukum anak lain untuk membela buah hatinya yang memang harus dibenahi kejorokannya." suara Nida terdengar pelan.
"Galina memang kepala batu. Tapi aku senang kelas kita sudah bebas bau ketek." Miso menghembuskan nafas lega.
"Kita doakan saja semoga Galina berjodoh dengan batu pergaulan untuk kebaikan masa depannya." Nita menepuk bahu Miso.
"Semoga Galina betah dan berbahagia di sekolahnya yang baru ya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H