Adegan 6
(Kosim berdiri di luar di luar tembok tahanan bapaknya)
Kosim : pak, maaf kan Kosim pak, Kosim yang bersalah... maaf kan Kosim, kenapa bapak tidak mau bertemu Kosim? Kosim tidak peduli bapak mencuri sepatu, Kosim yang salah pak, Kosim tidak butuh sepatu atau sekolah pak, Kosim Cuma butuh bapak, ayo pak, bapak pulang... Kosim tidak mau bapak tinggal sendirian pak, Kosim tidak punya siapa-siapa lagi selain bapak, maafin Kosim ambil tabungan bapak buat sekolahin Kosim, maafin Kosim udah buang buang uang bapak buat sampah pak, maafin Kosim udah kabur pak, Kosim tidak butuh sepatunya pak, biarpun bapak mencuri sepatu pun Kosim ingin tetep bapak pulang pak, Kosim pasti tunggu bapak...
(bapak hanya diam sambil menangis, dan memalingkan wajahnya dari Kosim, dengan gontai Kosim berjalan pulang dan bertemu dengan Ahmad di jalan)
Ahmad : pulang juga kau sim?
Kosim : iya, maafkan sayah kang,
Ahmad : ya, habis melihat bapakmu?
Kosim : iya, tapi bapak tidak mau bertemu sayah, apa lagi bicara dengan sayah, mungkin bapak malu bertemu sayah karena bapak mencuri sepatu demi sayah, harusnya bapak tidak usah malu, ini sayah yang salah...
Ahmad : Kosim, Kosim... Dar itu tidak malu karena mencuri sepatu! Dar itu sedih karena kau anak nya sendiri pun percaya Dar mencuri sepatu, Dar tidak mencuri sepatu, siang itu dia beli sepatu bekas yang di jual murah di pasar loak, hadiah buat mu kalau kau pulang katanya, dapat uang Dari jual semua barang miliknya, bahkan kubantu Dar mencari barang yang bisa di jual di rumah, lewat kampung mesjid Dar pulang, ada yang berteriak kehilangan sepatu di masjid, semua menuduh Dar, karena dia menenteng sepatu, tak ada yang percaya dia tidak mencurinya, pemulung seperti dia mana punya uang buat beli sepatu, dipukuli dan di gelandang ke bui bagai bangsat, sepatunya di sita petugas, barang bukti kata mereka, tak ada yang percaya aku atau bapak mu bahwa Dar tidak mencuri sepatu itu, kita Cuma pemulung... pemulung tidak mungkin punya sepatu katanya.
(Kosim terjatuh berlutut dan menangis, sementara ahmad, hanya bisa menatap penjara dengan sedih, lalu ahmad mengaduk aduk isi karungnya dan mengeluarkan sepatu usang)
Ahmad : ini, Dar bilang untuk sementara sampai dia keluar Dari bui tahun depan pakai dulu sepatu usang yang sering dia pakai buat memulung, nanti kalau dia sudah keluar dia akan carikan uang lagi, dan nanti baru dia akan belikan kamu sepatu yang baru.