Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Sebuah Pagi (Bagian 1)

27 Agustus 2022   08:00 Diperbarui: 27 Agustus 2022   08:07 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ooh, rupanya, Mbak Arumi, ...."

"Mau kemana jeng ?!"

"Waah ! , ngetes mobil baru yaa ?!"

"Atau mau ketempat bersalin  ?"

Pak Gundul agak kesulitan meminggirkan gerobaknya, terhalang ibu-ibu yang belum bergeser posisi berdiri-nya.

Arumi Wiliandri, memegangi perutnya. Sebentar-sebentar ada tonjolan yang bergerak-gerak. Kadang dari kiri ke kanan, tak jarang pula dari bawah ke atas.

Gerakan-gerakan itu semakin keras sejak dinyatakan positif, delapan bulan yang lalu.

Tak lama kemudian mobil baru itu telah menjauh dari kerumunan ibu-ibu.

Tapi tulisan "PERCOBAAN" yang dilekatkan di tempat plat nomer, masih terlihat jelas.

Jadilah bahan gosip baru yang asyik dan dipenuhi prasangka-prasangka dan asumsi

"Mereka itu dosen-dosen baru, kok bisa cepat kaya ...."

"Iya  yaa , ... Uang-nya dari mana ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun