Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Unit Pers, Fotografi & Modeling

10 Januari 2022   22:07 Diperbarui: 10 Januari 2022   22:26 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gadis itu terus mengamati mimik wajahnya yang berubah-ubah.

Jam tinggi besar yang berdiri tegak disebelah pintu masuk, tiba-tiba menyajikan gemrincing suara jernih penuh nada. Lalu berdentang lantang sembilan kali.

"Deng ! Deng ! Deng ...... !" Bergema panjang.

"Marsudi Jaya, terima kasih sudah mengantarku dan sudah berkunjung kesini, ... Kalau mau pulang, hati-hati dijalan, ....."

"Maaf, yaa, kelamaan bertamunya, ...." , Marsudi Jaya berdiri.

"Bolehkah aku pamit ke ibu dan ayahmu, ...." Sambungnya, sopan.

Wadiarini Anya tidak menjawab, tapi memberi isyarat. Lalu setengah berlari masuk kedalam.

Mata tamu itu, mengarah ke lukisan. Dia tidak paham, mengapa karya-karya pelukis itu begitu populer dan amat mahal. Apalagi bila pelukisnya sudah mati. Makin menjadi-jadi harganya.

Direproduksi jadi penghias kalender. Imitasi-nya pun bisa laku disewakan ke kantor-kantor perusahaan besar.

"Tapi yang kulihat ini asli, tonjolan-tonjolan gumpalan cat, hasil sapuan jari itu, begitu khas. Bukan jejak kuas, ..."

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun