Mohon tunggu...
Sobary Arman
Sobary Arman Mohon Tunggu... Tentara - TNI

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memahami Peran Historis Kepulauan Natuna Guna Mencegah Ancaman di Laut Cina Selatan atas Klaim Tiongkok

13 Mei 2024   09:10 Diperbarui: 13 Mei 2024   09:15 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Arsip Nasional Republik Indonesia)

            Natuna diasumsikan masuk dalam wilayah pengaruh Kerajaan Majapahit pada masa kejayaannya sebagaimana dari catatan penulis Arab abad ke-12 saat mulai berkurangnya pengaruh Kerajaan Sriwijaya, Ibnu Said menuliskan tentang adanya bajak laut dari Bentan (yang kita kenal sebagai Bintan saat ini) melemahnya pengaruh mandala Sriwijaya di wilayah Bintan terjadi dikarenakan kurang puasnya para datuk-datuk dengan menjalani gaya hidup bebas dengan merampok atau membajak kapal-kapal asing.[12]

 

B. Kerajaan Singasari dan Majapahit

 

            Selain Kerajaan Melayu pada abad ke-12 ada pula pengaruh yang sangat besar di wilayah Nusantara yang itu kerajaan-kerajaan di Pulau Jawa, berdasarkan kata-kata Mpu Prapanca pada tulisannya 1365 "Sriwijaya sadar tentang adanya Kerajaan di Jawa yang mana di Pulau Jawa adalah yang lebih penting dari pulau-pulau yang banyak.

 

            Pada abad ke-12 saat pengaruh Kerajaan Sriwijaya mulai melemah Kartanegara menyerang melayu pada 1275, dikarenakan sedang lemahnya pengaruh Sriwijaya di semenanjung melayu sehingga Pasukan Kertanegara tidak mendapatkan hadangan dengan kekuatan penuh.

 

            Sumber yang terpercaya dan penemuan yang paling penting tentang Kerajaan Singasari dan Majapahit adalah Naskah Kakawin Nagarakertagama yang mana mengisahkan cukup detil tentang wilayah kekuasaan dan tatacara menjalankan kekuasaannya. Cukup jelas hampir seluruh wilayah Nusantara kala itu diduduki oleh Kerajaan Majapahit, pada abad ke-12 Kekaisaran Mongol di Tiongkok cukup melakukan invasi secara besar-besaran ke wilayah Nusantara dengan mengirimkan utusan-utusannya ke wilayah Nusantara dengan maksud untuk menaklukkan wilayah Nusantara dengan meminta upeti sebagai tanda takluk pada Kerajaan Mongol.

 

            Usaha Mongol tersebut berhasil ditolak oleh Raja Kertanegara yang saat itu memimpin Kerajaan Singasari, saat utusan mongol Meng-qi datang kehadapan Raja Kertanegara telinganya dipotong dan disuruh untuk kembali ke mongol untuk memberitakan kepada Kubilaikhan bahwasannya Raja Kertanegara enggan tunduk kepada Mongol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun