Mohon tunggu...
Wira Sumantri
Wira Sumantri Mohon Tunggu... Lainnya - Random

.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kalung

27 Januari 2016   06:17 Diperbarui: 27 Januari 2016   09:11 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Melakukan apa Lola? Kau mulai terus-menerus kecewa. Beberapa hari belakangan ini kau nampak berubah.”

“Iya, Mar… Sepuluh hari yang lalu aku bertemu Nina!” Lola menangis terisak-isak.

“Lalu, ada apa dengan Nina? Bukannya kau sudah mengembalikkan kalung itu sama persis?’

“Aku bertemu dengannya di teras restoran, aku melihatnya menggunakan kalung berlian itu di lehernya. Aku mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Aku menangis di depannya, aku geram andaikan saja aku tidak menghilangkan kalung itu, tentu saja kondisiku tidak akan menjadi seperti saat ini.”

“Lalu?”

“Kalung yang Nina pinjamkan kepadaku untuk undangan pesta delapan tahun lalu itu hanya kalung imitasi, bukan kalung asli. Harganya tak sampai 500 ribu rupiah...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun