“Melakukan apa Lola? Kau mulai terus-menerus kecewa. Beberapa hari belakangan ini kau nampak berubah.”
“Iya, Mar… Sepuluh hari yang lalu aku bertemu Nina!” Lola menangis terisak-isak.
“Lalu, ada apa dengan Nina? Bukannya kau sudah mengembalikkan kalung itu sama persis?’
“Aku bertemu dengannya di teras restoran, aku melihatnya menggunakan kalung berlian itu di lehernya. Aku mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Aku menangis di depannya, aku geram andaikan saja aku tidak menghilangkan kalung itu, tentu saja kondisiku tidak akan menjadi seperti saat ini.”
“Lalu?”
“Kalung yang Nina pinjamkan kepadaku untuk undangan pesta delapan tahun lalu itu hanya kalung imitasi, bukan kalung asli. Harganya tak sampai 500 ribu rupiah...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H