Mohon tunggu...
Wira Sumantri
Wira Sumantri Mohon Tunggu... Lainnya - Random

.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kalung

27 Januari 2016   06:17 Diperbarui: 27 Januari 2016   09:11 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tidak usah!” tolak Lola.

“Aku sahabatmu, Loi. Ceritakanlah padaku. Itu kebiasaanmu jika ada masalah, bukan? Kenapa sekarang kau tidak mau menceritakannya padaku?” Rayu Marta pelan.

“Baiklah, kalau itu maumu.” Lola mengiyakan tawaran Marta.

Mereka berdua menutup percakapan dengan usapan terakhir di atas meja. Restoran akan segera tutup.

***

Malam itu Lola duduk di sofa dengan tatapan kosong, sembari menunggu Haris datang dari kantor. Secangkir teh diharapkan mempu mengurangi rasa sesal Lola. Ia masih termenung akan sesuatu yang kerap membuatnya kadang-kadang gelisah. Waktu menunjukkan pukul tujuh, suaminya baru pulang.

“Kau tidak apa-apa sayang?” Tanya Haris sembari melepas simpulan dasi.

“Menurutmu? Aku tak tahu bagaimana memulainya.” Balas Lola sambil meneguk teh.

“Jadi, ada sesuatu yang kau tak bicarakan kepadaku?”

“Bukan tidak, bukan, tapi yang belum aku bicarakan.”

“Sekarang, bicarakan saja, apa itu. Belakangan ini kau tampak menyembunyikan sesuatu dariku.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun