Berbagi dan saling membantu adalah prinsip untuk menopang kebersamaan dalam keluarga. Selalu bersatu saat mengatasi kesulitan atau merayakan kebahagiaan bersama, bukti kuatnya ikatan emosional dan rasa saling ketergantungan.
Melalui tindakan gotong royong dan berbagi, beban hidup lebih ringan. Kebersamaan selalu bermakna.
(3). Sikap Jujur dan Komunikatif
Kejujuran mutlak menjadi fondasi dalam membangun hubungan yang sehat dan erat di dalam keluarga. Dengan berkomunikasi secara jujur, keluarga dapat memahami perasaan dan kebutuhan satu sama lain, serta menyelesaikan konflik dengan lebih efektif.
(4). Sikap Menghormati dan Menghargai
Menghormati dan menghargai perbedaan menjadi landasan untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dalam keluarga. Dengan menghargai privasi dan hak setiap anggota keluarga, menciptakan suasana yang saling menghargai dan nyaman.
(5). Sikap Bersyukur, Tahu Berterima Basih
Keluarga yang harmonis, tercipta karena di antara anggotanya tertanam sikap pandai bersyukur dan tahu berterima kasih. Hidup tidak dapat sendiri. Keberhasilan anggota keluarga dan kekeluargaan, tentu karena andil anggota yang lain. Karena itu, sikap pandai bersyukur dan tahu terima kasih, melanggengkan kekeluargaan.
Sebab, sikap bersyukur adalah ungkapan rasa terima kasih atas segala nikmat yang telah diberikan, seperti, ucapan terima kasih kepada Tuhan, ucapan rasa sayang kepada orang terdekat, menuliskan hal-hal kecil yang membuat tersenyum setiap hari dalam jurnal, nerbagi dengan sesama, merawat dan menjaga berbagai hal yang sudah didapat, mengontrol pikiran agar tidak negatif.
Agar kekeluargaan langgeng, maka hindarkan, jauhkan keluarga dari orang yang tidak tahu berterima kasih, karena sama seperti virus, parasit, penyakit.
(6). Sikap Tahu Diri