" Bikhoir.... Antum sendiri?"
Arga mengangguk "seperti yang kamu lihat...!"
Namun Andini dan Arga kembali terdiam.
" Ih... kalian ini bagaimana, ayo keluarkan unek-unek kalian. An, bukannya dua tahun ini kamu mengharapkan bertemu Arga agar bisa minta maaf dan penjelasan. Kamu juga Ar... maksa ngajak aku kesini untuk menemui Andini. Sudah ketemu malah saling diam" Lucy akhirnya dibuat kesal dengan sikap kedua temannya.
" Aku bingung, pertanyaan yang mana yang harus aku tanyakan, karana beribu pertanyaan telah tersedia sementara waktu yang tidak memungkinkan" Jelas Andini
" Katakan saja An, kalau aku bisa menjawabnya Insaya Allah aku jawab" Kata Arga bijaksana
Andini menghela nafas panjang mencoba mengendalikan emosinya dan suasana hatinya.
" Tentunya kamu masih ingat apa yang terjadi dua tahun yang lalu...!" Kata Andini
Arga mengangguk.
" Tanpa aku tahu apa yang sebenarnya terjadi, kamu tiba-tiba menjauh dariku dan aku masih ingat kalimat menyakitkan yang kamu ucapkan ‘makhluk paling menjijikan didunia' sehina itukah aku dimata kamu? Tapi karena apa? Kata maaf dariku pun tidak pernah kamu dengar..."
Mata Andini berkaca-kaca, Ia tak sanggup melanjutkan ucapannya. Pertanyaan yang selalu tersimpan rapat itu akhirnya bias dia ucapkan dihadapan Arga.