Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Darah Biru yang Terluka (78)

1 Mei 2015   15:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:29 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuraba Kuning sudah tidak ada disisiku, kulihat dia sudah duduk dan menghirup minuman yang terasa segar di pagi hari ini.

Dia tersenyum, menunjukkan minuman yang masih mengebul dan dia meniup-niupnya sambil memamerkan padaku, aku tersenyum.

Ada beberapa kudapan tersedia, dan kita menikmatinya dengan nyaman.
Ada ketukan dipintu, Puteri Kuning beranjak dan membuka pintu.

Empat orang ponggawa masuk, membawa beberapa masakan dan lauk pauk yang istimewa.

“Silahkan Puteri, Nyai Gandhes yang memasaknya sendiri tadi pagi. Kata beliau untuk puteri-puteri yang cantik disini.” Katanya bersembah

Kuning dan aku tertawa “Untuk calon permaisuri Galuga yang cantik dan doyan  makan itu ya. …Puteri, lihat ikannya besar sekali. ”

Kuning memandang padaku dengan geli
Keempat punggawa itu juga tertawa bersama, menyembah kemudian keluar dari kamar dan menutup pintu dengan perlahan.

”Ayuk segera kita serbuuu,… “ kubuka pepes ikan besar itu, masih hangat menantang, dipadu dengan sayuran segar dan pedas serta daging juga telur bumbu merah yang empuk pasti sedap bukan kepalang.

Tanpa banyak berkata, kita licin-tandaskan semua yang terhidang.
“Aduh kita bisa segera jadi gendut jika terus makan seperti ini.”

“Jangan-jangan sebentar lagi, kita bisa lebih gendut dari Warsih,…” kita terkikik bersama

“Kita harus banyak latihan, lihat saja Nyai Gandhes dan Nini Sedah, sampai sepuh  tetap sehat dan bagus badannya.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun