Mohon tunggu...
SITI KHORIDATUL BAHIYA
SITI KHORIDATUL BAHIYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Akuntansi- NIM 55523110047-Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana -Pajak Internasional - Dosen: Prof Dr, Apollo, M.Si.AK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Metode AWD dan AWK Pada Treaty Shopping dan Penghindaran Pajak Berganda

10 Desember 2024   15:59 Diperbarui: 10 Desember 2024   15:59 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: PPT Prof. Apollo (2024)

Ada dua pendekatan utama yang digunakan:
1.Metode Kredit Pajak (Tax Credit):

  • Pajak yang dibayar di negara sumber dapat dikreditkan terhadap pajak yang harus dibayar di negara domisili.
  • Contoh: Jika pajak di negara sumber adalah 15% dan pajak di negara domisili adalah 20%, maka wajib pajak hanya perlu membayar selisih 5% di negara domisili.


2.Metode Pembebasan Pajak (Tax Exemption):

  • Negara domisili memberikan pembebasan pajak atas penghasilan yang sudah dikenai pajak di negara sumber.

Perbedaan dengan Penghindaran Pajak Ilegal

  • Penghindaran Pajak Berganda: Dilakukan secara legal melalui P3B untuk menghindari pemajakan ganda yang tidak adil.
  • Penghindaran Pajak Ilegal: Melibatkan praktik tidak sah, seperti penyembunyian pendapatan atau manipulaTujuan Penghindaran Pajak Berganda.

Penerapan AWD dan AWK pada topik treaty shopping dan penghindaran pajak berganda.

Penerapan Analisis Wacana Diskursif (AWD) dan Analisis Wacana Kritis (AWK) pada topik treaty shopping dan penghindaran pajak berganda dapat membantu memahami bagaimana wacana ini dikonstruksi, digunakan, serta bagaimana kekuasaan dan kepentingan bekerja dalam sistem perpajakan internasional.

1. Penerapan AWD pada Treaty Shopping dan Penghindaran Pajak Berganda

Analisis Wacana Diskursif (AWD) berfokus pada bagaimana wacana terbentuk melalui teks, dokumen, dan pernyataan formal. Dalam konteks treaty shopping dan penghindaran pajak berganda, AWD dapat digunakan untuk:

a. Menelaah Dokumen Perjanjian Pajak (P3B)

  • Teks dalam P3B: Analisis bagaimana terminologi, seperti "penduduk yang berhak atas manfaat perjanjian," dirumuskan. Apakah ada ambiguitas atau celah yang memungkinkan penyalahgunaan seperti treaty shopping?
  • Struktur Hukum: Analisis bagaimana klausul-klausul, seperti Limitation on Benefits (LOB) atau Principal Purpose Test (PPT), diimplementasikan untuk mencegah penghindaran pajak.

b. Wacana Resmi Pemerintah dan Lembaga Pajak

  • Meneliti pernyataan dari pemerintah atau otoritas pajak tentang penghindaran pajak berganda. Misalnya, apakah wacana yang digunakan lebih cenderung untuk menarik investasi asing atau mencegah penyalahgunaan perjanjian pajak?
  • Perbedaan narasi antara negara maju dan berkembang dalam merancang perjanjian pajak.

c. Perbandingan Antar Negara

  • Membandingkan perjanjian pajak antarnegara (misalnya, negara maju vs. negara berkembang). AWD dapat menunjukkan ketimpangan dalam negosiasi P3B yang sering menguntungkan negara dengan posisi ekonomi atau politik lebih kuat.

2. Penerapan AWK pada Treaty Shopping dan Penghindaran Pajak Berganda

Analisis Wacana Kritis (AWK) lebih fokus pada bagaimana wacana dipengaruhi oleh kekuasaan dan kepentingan tertentu. Dalam konteks ini, AWK dapat mengungkap:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun