Mohon tunggu...
SITI KHORIDATUL BAHIYA
SITI KHORIDATUL BAHIYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Akuntansi- NIM 55523110047-Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana -Pajak Internasional - Dosen: Prof Dr, Apollo, M.Si.AK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Metode AWD dan AWK Pada Treaty Shopping dan Penghindaran Pajak Berganda

10 Desember 2024   15:59 Diperbarui: 10 Desember 2024   15:59 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: PPT Prof. Apollo (2024)

Paul-Michel Foucault (1926--1984) yang Lahir: 15 Oktober 1926, di Poitiers, Prancis. Adalah seorang filsuf, sejarawan, teoretikus sosial, dan kritikus sastra asal Prancis yang dikenal sebagai salah satu pemikir paling berpengaruh di abad ke-20. Pemikirannya sering dikaitkan dengan gerakan strukturalisme dan post-strukturalisme, meskipun ia sendiri menolak dilabeli demikian. Foucault mengeksplorasi hubungan antara kekuasaan, pengetahuan, dan bagaimana keduanya memengaruhi cara masyarakat mengorganisasi kehidupan.

Pemikiran utama Foucalt yaitu tentang Kekuasaan dan Pengetahuan:
Foucault menyoroti bahwa kekuasaan tidak hanya diterapkan melalui paksaan, tetapi juga melalui produksi dan kontrol pengetahuan. Ia memperkenalkan konsep bahwa "pengetahuan adalah kekuasaan," di mana institusi (seperti sekolah, rumah sakit, dan penjara) menciptakan wacana untuk mengatur perilaku individu dan masyarakat.

Sumber: PPT Prof. Apollo (2024)
Sumber: PPT Prof. Apollo (2024)
1. WACANA 

Menurut Foucault, wacana adalah kumpulan praktik yang menghasilkan pengetahuan tertentu dalam masyarakat. Wacana menentukan apa yang bisa dikatakan, dipikirkan, dan dilakukan dalam suatu konteks tertentu. Ia melihat wacana sebagai alat untuk:

  • Mendefinisikan dan Melarang: Mengatur apa yang bisa dikatakan dan apa yang dianggap tabu.
  • Membagi dan Menolak: Mengarahkan posisi subjek dan menyingkirkan alternatif lain.
  • Membedakan Kebenaran dan Kebohongan: Wacana sering kali menghasilkan kriteria "benar" dan "salah" berdasarkan otoritas tertentu.


2. Kekuasaan (Power)

Foucault memahami kekuasaan tidak hanya sebagai sesuatu yang represif (mengendalikan dengan kekerasan), tetapi juga sebagai sesuatu yang produktif---menghasilkan pengetahuan dan membentuk norma-norma sosial. Kekuasaan beroperasi melalui institusi, wacana, dan hubungan sehari-hari.

  • Kekuasaan Melahirkan Kebenaran: Siapa pun yang mengontrol wacana atau episteme akan mengontrol "kebenaran" yang diterima oleh masyarakat.
  • Melanggengkan Kekuasaan: Pengetahuan yang dihasilkan oleh wacana digunakan untuk mempertahankan sistem kekuasaan yang ada.

3. Episteme

Konsep episteme merujuk pada kerangka pengetahuan yang mendominasi suatu periode sejarah tertentu. Dalam setiap episteme, ada aturan yang tak terlihat yang menentukan apa yang bisa disebut sebagai ilmu pengetahuan, kebenaran, atau fakta. Misalnya:

  • Pada Abad Pertengahan, episteme dikendalikan oleh dogma agama.
  • Pada era modern, sains dan rasionalitas menjadi landasan episteme.

4. Dampak dari Kontrol Wacana

  • Menentukan Norma Sosial: Wacana membentuk apa yang dianggap benar atau salah, patut atau tidak patut.
  • Mengontrol Subjektivitas: Wacana mengatur bagaimana individu melihat diri mereka sendiri dan orang lain.
  • Melestarikan Ketimpangan: Melalui kontrol wacana, pihak yang berkuasa dapat mempertahankan dominasi mereka.

Sumber: PPT Prof. Apollo (2024)
Sumber: PPT Prof. Apollo (2024)

Dalam pendekatan  Paul-Michel Foucault dalam analisis wacana: Arkeologi dan Genealogi, yang sering digolongkan ke dalam metode Wacana Kritis. Berikut adalah penjelasan masing-masing metode:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun