Kita tertawa.
***** Â Â Â Â Â Â Â
Setelah beberapa pekan setelah kembali. Dia sering sekali bepergian. Mengajaknya makan siang. Pergi jalan ketika weekend. Atau hanya sekedar berbincang. Untuk rutinitas sore, menjemputnya di sebuah kantor.
Hari ini Dia berada di sebuah gedung. Menemui seseorang yang sedang ditunggunya. Â Seorang penulis yang menjadi bintang tamu di acara yang diadakan di gedung biru ini. Sudah beberapa jam, tapi tidak ada hasil.
"Yon... gadis itu hilang... aku telpon gak pernah di angkat. Padahal kemarin baru aku antar pulang." Dia panik.
Aku menghembuskan nafas. "Tenang bos, mungkin dia lagi sibuk."
      "Gadis itu pergi kemana, ya..." Dia berucap dengan nada frustasi.
      "Gadis itu pasti baik-baik aja. Gak biasanya uring-uringan gini. Gunakan jiwa positif thinking, Bos."
      "Aku khawatir..." Lirihnya di seberang sana.
      Aku mematikan sambungan telepon.
      "Aku tidak bisa." Tatapan matanya sendu.