Identifikasi Isu: Tentukan isu spesifik yang ingin Anda advokasi.
Petakan Aktor: Identifikasi semua aktor yang terlibat dalam isu tersebut, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, perusahaan, dan kelompok masyarakat.
Analisis Kebijakan: Pelajari kebijakan-kebijakan yang relevan dengan isu tersebut, baik di tingkat nasional maupun lokal.
Pahami Struktur Kekuasaan: Analisis bagaimana kekuasaan didistribusikan dalam sistem yang ada. Siapa yang memiliki otoritas untuk membuat keputusan? Bagaimana keputusan-keputusan tersebut diambil?
Identifikasi Norma dan Nilai: Pahami norma-norma dan nilai-nilai yang mendasari sistem yang ada.
Cari Informasi: Gunakan berbagai sumber informasi, seperti laporan penelitian, data statistik, media massa, dan wawancara dengan para ahli.
Contoh "Studying Up" dalam Advokasi
Misalnya, jika Anda ingin mengadvokasi peningkatan akses terhadap air bersih di suatu desa, Anda perlu:
Mempelajari kebijakan pemerintah: Tentang alokasi anggaran untuk infrastruktur air bersih, regulasi terkait pengelolaan sumber daya air, dan peran pemerintah daerah dalam penyediaan air bersih.
Memahami struktur kekuasaan: Siapa yang memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan terkait proyek air bersih di desa tersebut? Bagaimana proses penganggaran dan pelaksanaan proyek tersebut?
Menganalisis kepentingan: Siapa saja yang memiliki kepentingan dalam isu ini? Pemerintah, perusahaan air, masyarakat desa, kelompok advokasi, dll.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!