Marginalisasi adalah suatu kondisi di mana individu atau kelompok tertentu tidak dapat berpartisipasi secara penuh dalam kehidupan sosial. Mereka terpinggirkan dari arus utama masyarakat dan seringkali mengalami diskriminasi. Isu marginalisasi dapat dilihat dari beberapa lensa, diantaranya melalui karya Durkheim. Dampak Marginalisasi dalam Konteks Kontemporer:
Isolasi sosial: Individu yang termarginalkan sering merasa sendirian, tidak memiliki rasa memiliki, dan sulit untuk membangun hubungan sosial yang berarti.
Siklus Kemiskinan: Marginalisasi seringkali menciptakan siklus kemiskinan yang sulit diputus. Anak-anak dari keluarga miskin cenderung memiliki akses yang terbatas terhadap pendidikan dan kesehatan, sehingga sulit untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.
Kesehatan Mental: Pengalaman marginalisasi dapat menyebabkan stres, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya.
Radikalisasi: Individu yang merasa terpinggirkan dan tidak memiliki harapan seringkali rentan terhadap ideologi ekstrem dan radikalisme.
Ketidakstabilan Sosial: Marginalisasi dapat memicu konflik sosial dan ketidakstabilan.
Konflik sosial: Marginalisasi dapat memicu konflik dan ketidakstabilan sosial, terutama jika kelompok yang termarginalkan merasa diperlakukan tidak adil.
Emile Durkheim: Bapak Sosiologi Modern
Emile Durkheim adalah salah satu tokoh paling penting dalam sejarah sosiologi. Ia dianggap sebagai salah satu pendiri sosiologi modern dan telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam memahami masyarakat dan interaksi sosial. Kontribusi Utama Durkheim:
Fakta Sosial: Durkheim memperkenalkan konsep "fakta sosial" sebagai kekuatan sosial yang berada di luar individu dan memengaruhi perilaku mereka. Fakta sosial ini seperti fakta alam, memiliki kekuatan untuk memaksa individu bertindak sesuai dengan norma-norma sosial.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!