Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Masyarakat Adat, Ulasan Memperingati Ultah Masyarakat Adat Dunia

12 Agustus 2024   13:54 Diperbarui: 12 Agustus 2024   13:54 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akses terhadap sumber daya: Ketersediaan sumber daya ekonomi, informasi, dan teknologi dapat mempengaruhi kemampuan masyarakat adat untuk melakukan perlawanan.

  • Konteks sejarah dan budaya: Sejarah perjuangan dan pengalaman kolektif masyarakat adat dapat membentuk cara mereka merespons konstruksi identitas.

  • Kembali ke karya Tania Li, beliau menunjukkan bahwa masyarakat adat di Indonesia telah mengembangkan berbagai strategi untuk merespons konstruksi identitas yang dilakukan oleh negara. Mulai dari penolakan terhadap kategorisasi "pribumi" yang merendahkan, hingga upaya untuk membangun narasi alternatif tentang identitas dan sejarah mereka.

    Contoh lain dari negara lain: Amerika Serikat: Suku-suku asli Amerika telah melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan budaya dan tanah mereka, termasuk melalui pendidikan, seni, dan aktivisme politik. Kanada: First Nations telah melakukan perjuangan panjang untuk mendapatkan pengakuan atas hak-hak mereka, termasuk melalui perjanjian dengan pemerintah dan pembentukan pemerintahan sendiri.

    Tania Li dalam "Articulating Indigenous Identity in Indonesia: Resource Politics and the Tribal Slot" memberikan kontribusi penting dalam memahami bagaimana masyarakat adat bukan hanya objek pasif dalam proses konstruksi identitas, tetapi juga memiliki agensi. Ini berarti mereka memiliki kemampuan untuk bertindak, membuat pilihan, dan mempengaruhi lingkungan sosial mereka.

    Li menunjukkan bahwa masyarakat adat tidak hanya merespon secara pasif terhadap kebijakan negara dan tekanan eksternal, tetapi juga mengembangkan strategi untuk mempertahankan dan memperjuangkan hak-hak mereka. Beberapa bentuk agensi yang diidentifikasi oleh Li termasuk:

    • Negosiasi dan Adaptasi: Masyarakat adat seringkali terlibat dalam negosiasi dengan negara dan perusahaan untuk melindungi hak-hak mereka. Mereka juga mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan sosial dan ekonomi tanpa sepenuhnya kehilangan identitas mereka.

    • Pembentukan Identitas Alternatif: Masyarakat adat dapat menciptakan narasi dan identitas alternatif yang berbeda dari yang dikonstruksi oleh negara. Ini memungkinkan mereka untuk mempertahankan otonomi budaya dan politik.

    • Mobilisasi dan Aktivisme: Dalam beberapa kasus, masyarakat adat terlibat dalam gerakan sosial dan politik untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Ini menunjukkan kemampuan mereka untuk bertindak kolektif dan mempengaruhi perubahan sosial.

    Dengan mengakui agensi masyarakat adat, Li memberikan perspektif yang lebih kompleks dan nuanced tentang dinamika antara masyarakat adat dan negara. Hal ini juga membuka ruang untuk memahami bagaimana masyarakat adat dapat menjadi aktor utama dalam pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.

    2. Strategi Masyarakat Adat untuk Mempertahankan Identitas dan Hak-Hak Mereka

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    14. 14
    15. 15
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun