Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Masyarakat Adat, Ulasan Memperingati Ultah Masyarakat Adat Dunia

12 Agustus 2024   13:54 Diperbarui: 12 Agustus 2024   13:54 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tania Li, meskipun beliau fokus pada kasus Indonesia, pemahaman tentang bagaimana negara lain mendefinisikan dan mengklasifikasikan "pribumi" dapat membantu kita melihat kesamaan dan perbedaan dalam konstruksi identitas "pribumi" di berbagai belahan dunia. Definisi dan klasifikasi "pribumi" sangat bervariasi di antara negara-negara berbeda. Variasi ini dipengaruhi oleh sejarah kolonial, politik domestik, dan pemahaman tentang identitas budaya serta etnis.

Beberapa pola umum dalam mendefinisikan dan mengklasifikasikan "pribumi" di negara lain dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu kriteria hukum, bahasa, cara hidup, dan pengakuan negara.

Contoh dari beberapa negara: Amerika Serikat: Konsep "Native American" atau "American Indian" digunakan untuk merujuk pada penduduk asli Amerika. Definisi ini seringkali didasarkan pada keturunan, hubungan dengan suku tertentu, dan pengakuan federal. Kanada: Istilah "First Nations" digunakan untuk merujuk pada kelompok-kelompok asli Kanada. Kriteria untuk menjadi anggota First Nations bervariasi antar suku, tetapi umumnya melibatkan keturunan, hubungan dengan tanah, dan pengakuan pemerintah. Australia: Istilah "Aboriginal and Torres Strait Islander" digunakan untuk merujuk pada penduduk asli Australia. Definisi ini didasarkan pada keturunan dari penduduk asli yang tinggal di Australia sebelum kedatangan orang Eropa. Selandia Baru: Istilah "Māori" digunakan untuk merujuk pada penduduk asli Selandia Baru. Definisi ini didasarkan pada keturunan dari orang-orang Polinesia yang pertama kali menetap di Selandia Baru.

2. Pemahaman Identitas, Politik, dan Pembangunan di Indonesia

Karya Tania Li, "Articulating Indigenous Identity in Indonesia: Resource Politics and the Tribal Slot," memberikan kontribusi yang signifikan pada pemahaman kita tentang identitas, politik, dan pembangunan di Indonesia. Berikut beberapa poin penting:

  • Identitas:
    • Li menunjukkan bagaimana identitas "pribumi" di Indonesia bukanlah sesuatu yang alami, melainkan hasil dari proses historis dan politik yang kompleks.

    • Li mengkritik pandangan yang menganggap identitas "pribumi" sebagai sesuatu yang homogen dan esensial.

    • Li menunjukkan bagaimana konstruksi identitas "pribumi" oleh negara sering kali digunakan untuk membenarkan eksploitasi sumber daya alam di wilayah adat.

  • Politik:
    • Li menunjukkan bagaimana politik sumber daya memainkan peran sentral dalam konstruksi identitas "pribumi" di Indonesia.

    • Li menganalisis bagaimana kebijakan dan diskursus negara secara aktif membentuk dan mengelola identitas "pribumi" untuk kepentingan tertentu.

    • Li menunjukkan bagaimana masyarakat adat di Indonesia merespons konstruksi identitas yang dilakukan oleh negara melalui berbagai strategi, seperti penolakan, negosiasi, dan pembentukan identitas alternatif.

  • Pembangunan:
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun