"Terserah. Kau mau mengganti 10 bungkus atau kita perang dingin."
Aku menyerah dan berkata, "Tapi Tama, siapa yang makan dua bungkus cemilan, ya? Aku benar-benar hanya makan sebungkus."
"Mungkin kau lupa," ujar Tama sembari menelengkan kepala. Ia membuka pintu lemari pakaianku dan menggigit 2 bungkus kosong cemilan kulit ikan mas. Lalu, tanpa berkata apa-apa ia menyodorkan kedua bungkus kosong tersebut.
Aku mengernyitkan dahi. Masa iya, sih? Kapan aku menyantap dua bungkus cemilan kulit ikan mas.
Tanpa sepengetahuanku dan Tama, ada makhluk mistis yang tidur nyenyak di dalam keranjang pakaian kotor. Ia kasat mata bagi manusia. Ia juga bisa menyembunyikan dirinya dari Tama, si hantu kucing. Remahan cemilan kulit ikan mas bertaburan di sekitar mulutnya. Siapakah ia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H