"Aku masih tak mengerti mengapa Jurnal Hantu tak memerangkap si kunti merah saat awal pertemuan?" Tanyaku.
Tama tertegun. "Jurnal Hantu memang penuh rahasia. Hantu kucing sepertiku tak akan mengerti bagaimana mekanismenya."
"Ray, mengapa kau tercengang begitu?" Tanya Ranko sembari mengibas-ngibaskan kedua tangannya di depan mataku. Kemudian, ia menyadari arah pandanganku dan terkesiap.
Di teras rumah Ranko, si kunti merah sedang berdiri mematung. Ia tersenyum misterius. Kemudian, menghilang begitu saja di kegelapan malam.
- - - - -
Kisah kunti merah terinspirasi dari kejadian penampakan di depan pintu kamar kostan saat jam 10 pagi di tengah rintik hujan. Entah mengapa setelah itu tercium bau amis.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI