Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

Penulis Cerpen "Astaga! KKN di Desa Legok" dalam buku KKN Creator (2024).

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Jurnal Hantu, Bab 12 - Kunti Merah Bagian 3

17 September 2024   14:05 Diperbarui: 20 September 2024   10:14 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com.

Kunti merah itu cekikikan. Lalu, melempar sebuah bola ke arah Pak Doni. Kemudian, ia menghilang.

"KE...KEPALA MANUSIA," teriak Pak Doni.

Tak hanya kepala manusia, ada potongan-potongan tubuh manusia yang tercecer. Tapi, yang paling mengerikan ialah kepala dengan mata melotot dan mulut menganga itu. Siapakah ia?

***

Polisi menyegel Kedai Oishi. Tak ada yang boleh memasuki kedai tanpa izin polisi penyidik.

"Sangat mengerikan. Bencana besar. Ray, Ranko, kalian tak akan percaya ini," kata Pak Doni.

"Percaya apa?" Tanyaku.

"Korban mutilasi itu Almarhum Pak Faiz. Aku tak mengenalinya karena kepalanya sudah membusuk. Ahli visum menyatakan Almarhum sudah meninggal dunia lebih dari seminggu. Jadi, siapa yang meneleponku dan Fina? Padahal suara di telepon itu jelas suara Almarhum. Memang suaranya agak berbeda dibanding biasanya. Suaranya lebih parau dan tak jelas pengucapan huruf r-nya. Dan ternyata lidah Almarhum hilang. Polisi belum menemukannya."

"Itu tak aneh, Pak. Almarhum sangat mencintai Linda, anak perempuannya dan ingin menyelamatkannya," timpal Ranko yang berdiri di sebelahku sembari menggendong Tama.

"Aku sangat takut. Sejak kita menemukan Almarhum, aku selalu bermimpi buruk setiap malam. Kepala Almarhum selalu mendatangi mimpiku dan memaksaku untuk mencari Linda. Tapi aku bingung harus mencari ke mana?" Keluh Pak Doni. Ia tampak begitu pucat. Matanya cekung seperti tuyul. "Lama kelamaan aku tak waras."

Aku terpekur dan terlonjak karena teringat sesuatu. "Pak, hasil pemeriksaan dinding keran bagaimana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun