Haripun sudah mulai gelap. Anna harus bergegas pulang. Beberapa barang barangnya ia bereskan untuk dimasukan kedalam tasnya. Dokumen yang belum sempat ia selesaikan ia bawa juga.
"Anna- ya. Kau akan langsung pulang atau mau makan malam dulu bersamaku?" Seokjin tiba tiba muncul di depan Anna ketika Anna bergegas akan pulang.
"Maaf jin oppa. Aku sepertinya akan pulang saja. Hari ini sungguh melelahkan. Selamat malam oppa" Senyum manisnya ia tunjukkan pada Seokjin sebelum berjalan menuju pintu keluar kantornya.
Seokjin hanya dapat menghela nafas setelah Anna berlalu. Setelah tahu jika Anna sudah tidak berhubungan lagi dengan Park Jimin. Seokjin berusaha untuk mendekatinya. Tapi ternyata susah. Apalagi ia menyadari bahwa dirinya tidak setara dengan Anna yang merupakan anak CEO nya. Sedangkan ia hanya pegawai biasa dengan jabatan yang sama dengan Anna. Sudah pegawai biasa, umur sudah diakhir dua puluhan, lajang, hidup pula. Kasiannya nasib Kim Seokjin.
*****
Gemericik air membasuhi seluruh tubuh Anna. Sedikit senandung Anna lantunkan sesekali. Air hangat yang mengalir ditubuhnya cukup membawa ketenangan setelah melewati hari yang melelahkan.
Anna jadi kepikiran. Ternyata melajang tidak menjadikan beban di hidupnya. Ia tidak keberatan jika untuk sementara hidupnya tak ditemani seorang kekasih. Toh tidak semua hidup harus tentang pacarkan.
Tapi jika Tuhan merestui, setidaknya Anna ingin bertemu kembali dengan lelaki tampan kemarin. Mengingat wajahnya, senyum Anna kian mengembang disela sela kegiatan mandinya.
Lima belas menit kegiatan Anna dikamar mandi telah selesai. Kini ia telah memakai baju tidurnya yaitu hoodie dan celana pendek dengan warna senada. Anna lupa jika stok makanannya dikulkas telah habis jadi sekarang ia akan pergi ke minimarket untuk membeli makanan agar isi kulkasnya terpenuhi kembali.
Udara malam begitu menyegarkan organ penghirup Anna. Malamnya kini tak begitu dingin. Langkah Anna begitu ceria. Sesekali ia berjalan dengan melompat lompatkan kakinya. Tangan kirinya ia letakkan didalam saku hoodienya. Ia telah sampai didepan pintu minimarket.
Minimarket yang ia masuki tidak begitu ramai. Hanya ada beberapa orang yang sedang berbelanja. Bahkan kegiatan Anna berbelanjapun sudah selesai.
Ketika Anna sudah diluar minimarket ia melihat sosok lelaki yang tak begitu asing. Lelaki tersebut sedang menggandeng seorang wanita begitu mesranya. Sesekali mereka tertawa bahagia. Romantis sekali pikir Anna.