Mohon tunggu...
Sinta apriani
Sinta apriani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Sunny side up

Delicious life without burden

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Occurens

20 Februari 2020   20:08 Diperbarui: 20 Februari 2020   20:12 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"tolong aku. Aku sedang dikejar oleh para begal yang akan menghajarku" bisik si pria pada anna dengan jarak dekat setelah melepas ciumanya. Saking dekatnya anna dapat merasakan deru nafas beraroma mint yang menerpa wajahnya.

Si pria membalikkan wajahnya sebentar untuk melihat para lelaki yang sedang mengejarnya. "sial, mereka semakin mendekat". Pria itu berbalik kembali lalu mencium anna lagi yang masih melongo dengan kejadian yang membuatnya kebingungan sekali.

Kini pria itu tidak hanya menarik tengkuk anna tetapi juga menarik pinggang anna dengan tangan yang lainnya. Bibir keduanya hanya menempel tidak lebih. Tapi tetap saja dapat membuat organ didalam dada anna berpacu dua kali lebih cepat.

"brengsek, kemana dia pergi. Cepat cari dia sialan" umpat seorang lelaki layaknya bos yang memerintah bawahanya tepat di sebelah anna. Lelaki tersebut sempat melirik kegiatan anna yang sedang berciuman dengan wajah yang ditekuk jengkel tak suka.

Meyakini bahwa para lelaki itu adalah lelaki yang sedang mengejar pria yang kini sedang menciumnya. Anna memejamkan matanya seolah-olah sedang menikmati ciuman yang sedang dilakukannya dengan pria yang tidak dikenalnya. Entah kenapa hati anna tidak dapat memberontak, ia mempercayai perkataan pria asing ini dan berniat ingin membantunya saja.

Anna segera melepaskan ciumanya ketika merasa segerombolan pria tadi telah pergi menjauh. Ia langsung berdiri canggung dengan apa yang terjadi padanya barusan. Diikuti berdirinya pria asing tersebut "ma-maafkan aku, dan terimakasih sudah menolongku".

Anna sedikit terkejut ketika melihat wajah si pria yang begitu tampan menurutnya. Ia menjadi seakan-akan lupa bahwa pria ini yang tadi menabraknya juga melempar barangnya dengan seenaknya.

Menyadari pria tak dikenalnya itu terkekeh melihat wajah anna yang bersemu, anna dengan secepat mungkin langsung mengalihkan pandangan ke arah lain.

"mari kita makan". Ajak pria ini kepada anna yang masih mengalihkan pandangan terhadapnya.

"ma-maksudmu?" tanya anna gelagapan karena tidak mengerti maksudnya. Ia heran baru beberapa menit ia bertemu dengan pria ini. Lalu dengan mudahnya pria itu mengajaknya makan. Apakah pria ini sudah gila bisa dengan mudahnya mengajak orang asing makan.

"aku merasa berhutang budi padamu. Jadi mari kita makan. Tentu saja aku yang traktir. Kau mau?" ajak kembali si pria dengan tanpa hambatan ketika pengucapannya. Berbeda dengan anna yang sedikit tergugu ketika berbicara karena masih kurang mengerti situasi yang terjadi padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun