Taehyung tak rela cintanya hilang. Taehyung tak rela hartanya hilang. Taehyung tak rela semua kebahagiannya hilang.
Dengan wajah yang memerah karena amarah. Ia bangkit mengambil handpone yang ada di nakas. Segera menghubungi Min Yoora kekasihnya.
"Kau dimana?" tanya Taehyung setelah panggilannya tersambung.
"Aku di bandara. 5 menit lagi aku berangkat"
"Semalam kau berjanji padaku bahwa kau bersedia menikah denganku. Tapi apa yang kau lakukan sekarang hah?" Taehyung geram. Sambil mengusap poninya ke belakang ia tersenyum menyedihkan.
"aku tidak percaya padamu tae. Sepertinya aku akan lebih bahagia jika tidak bersamamu"
"Karena kau lebih bahagia dengan uangku dan oppa mu tentu saja" potong Taehyung tidak mengizinkan Yoora melanjutkan perkataannya.
Sambungan panggilan mati. Dengan keras Taehyung melemparkan ponsel ke ranjangnya. Lima menit lagi Yoora terbang. Tidak mungkin ia bisa menyusulnya. Butuh sekitar tiga puluh menit lebih perjalanan menuju bandara dari apartemennya.
"Brengsek sialan" Taehyung bergegas mandi untuk menjernihkan pikirannya. Mulai sekarang ia harus kembali mencuri. Hanya sendiri. Tidak untuk Yoora ataupun dibantu Yoongi. Masa bodo untuk uangnya. Karma akan menghampiri mereka yang bertindak seenaknya. Adik kakak tidak berguna. Batinnya.
*****
Seperti hari hari biasanya. Cukup melelahkan untuk mengisi hari Anna. Setelah berkutat dengan komputer selama hampir seharian. Akhirnya Anna dapat meregangkan otot ototnya yang terlampau kaku.
Anna bekerja di cabang perusahaan ayahnya. Ia mengambil bagian sebagai manager keuangan. Sebenarnya ia bisa mendapatkan jabatan lebih tinggi yang ditawarkan ayahnya. Tapi anna menyanggah. Ia suka dengan perhitungan. Kebetulan juga ia mengambil jurusan akuntan ketika kuliah.